DIALOGIS.CO – Dalam upaya meningkatkan pemberdayaan dan pembangunan desa, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara (Kukar), Arianto, menegaskan peran penting kepala desa dalam memajukan wilayahnya.
Ia mengungkapkan bahwa kepala desa yang terpilih memiliki kapasitas lebih dibandingkan warganya, namun tantangan dalam pelaksanaan tugas sering kali muncul.
“Kami yakin kepala desa yang terpilih pasti memiliki kapasitas lebih, meskipun dalam perjalanan bisa saja menghadapi hambatan yang membuat mereka kesulitan dalam menjalankan tugas,” kata Arianto, Jumat (2/5/2025).
Menurut Arianto, meski kepala desa dipilih karena kemampuan dan integritasnya, berbagai faktor, termasuk karakter pribadi dan kendala lainnya, kadang menghambat kinerja mereka.
Untuk itu, DPMD berkomitmen terus mendukung agar setiap kepala desa dapat lebih optimal dalam menjalankan tugas mereka.
Dari 193 desa di Kukar, sekitar 90 persen di antaranya telah melaksanakan tugas pemberdayaan dan pembangunan dengan baik.
Namun, masih ada sekitar 10 persen desa yang masih mengalami kendala dan perlu terus didorong untuk meningkatkan kinerjanya.
Arianto juga menyampaikan bahwa beberapa desa telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Beberapa contoh sukses antara lain BUMDes Sungai Payang yang bekerja sama dengan investor, serta BUMDes Muara Enggelam yang berhasil mengelola potensi alam secara mandiri.
“BUMDes lainnya, seperti di Giri Agung yang bekerja sama dengan Bankaltimtara untuk pengelolaan keuangan mikro, BUMDes Purnama Loa Kulu yang bergerak di bidang pertanian, dan BUMDes Saliki yang mengelola air bersih, juga telah menunjukkan hasil yang positif,” ujarnya.
Namun, tidak semua BUMDes berjalan mulus. Misalnya, BUMDes Selo Palai yang mengelola kayu arang masih terkendala pasokan. Di sisi lain, BUMDes Kembang Janggut telah menjalin kerjasama dengan perusahaan sawit dan memperluas usaha dengan mendistribusikan kendaraan bermotor secara kredit.
“Beberapa BUMDes seperti yang ada di Muai dan Kembang Janggut telah menandatangani kontrak kemitraan dengan perusahaan besar, sebagai upaya untuk memperluas jaringan dan meningkatkan kinerja ekonomi desa,” tambah Arianto.
Dengan kolaborasi antara pemerintah desa, kecamatan, dan kabupaten, Arianto berharap setiap desa dapat mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan yang maksimal. (Adv/fk)
