DIALOGIS.CO – Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus menjaga sektor pertanian dan perkebunan sebagai tulang punggung perekonomian masyarakat.
Kelapa sawit masih menjadi komoditas utama, sementara peternakan dan perikanan turut mendukung keberlanjutan sektor agraris di wilayah tersebut.
Kasi Kesejahteraan Rakyat Kecamatan Sebulu, Nurul Yakin, mengatakan pemerintah kecamatan berkomitmen membantu petani menghadapi tantangan, mulai dari fluktuasi harga, keterbatasan infrastruktur, hingga akses pasar yang belum merata.
“Sektor pertanian dan perkebunan adalah tulang punggung ekonomi masyarakat Sebulu. Karena itu, kami terus berupaya mencari solusi atas kendala yang dihadapi petani agar mereka dapat terus berkembang,” ujarnya, Kamis (7/8/2025).
Salah satu langkah konkret adalah memperkuat kerja sama antara petani dengan koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Kolaborasi ini diharapkan dapat membuka akses pasar yang lebih luas sehingga petani tidak hanya bergantung pada harga lokal.
“Dengan kerja sama yang baik, hasil panen masyarakat bisa lebih dihargai, dan petani memiliki posisi tawar yang lebih kuat,” jelas Nurul.
Selain itu, pemerintah kecamatan aktif berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kukar untuk mengakses program pendukung, seperti pupuk bersubsidi dan bibit unggul, guna meningkatkan produktivitas.
Warga Sebulu juga mulai mengembangkan hortikultura, antara lain cabai, tomat, dan sayuran, yang meski masih skala kecil, dinilai mampu memberikan tambahan penghasilan bagi keluarga petani.
“Memang masih banyak tantangan, termasuk soal akses modal dan penerapan teknologi. Tapi semangat masyarakat luar biasa. Dengan pendampingan yang tepat, kami optimistis pertanian Sebulu akan semakin tumbuh dan mandiri,” pungkas Nurul. (Adv/fk)
