DIALOGIS.CO – Di Kecamatan Samboja Barat, geliat ekonomi kerakyatan mulai terasa lewat semangat baru yang dibawa Koperasi Desa Merah Putih. Seluruh kelurahan dan desa di wilayah ini kini telah menyelesaikan Musyawarah Desa untuk membentuk koperasi, sebuah langkah penting yang menjadi amanat langsung Presiden RI, Prabowo Subianto.
Camat Samboja Barat, Burhanuddin, menuturkan bahwa pihaknya bergerak cepat agar target bisa tercapai sebelum akhir Mei 2025.
“Di Samboja Barat ada sembilan kelurahan dan satu desa. Beberapa hari lalu kami maraton menyelesaikan pembentukan koperasi. Mulai dari Kelurahan Karya Merdeka, Sungai Merdeka, Margomulyo, Argosari, Amborawang Darat, lalu Desa Bukit Merdeka, Salok Api Darat, Salok Api Laut, Amborawang Laut, hingga terakhir Desa Tani Bhakti. Jadi semuanya sudah selesai,” jelasnya, Jumat (30/5/2025).
Instruksi Presiden melalui Inpres Nomor 9 Tahun 2025 ini turun berjenjang dari pusat hingga ke tingkat kecamatan.
Bagi Burhanuddin, tantangan terbesar justru ada setelah koperasi terbentuk, yakni menentukan bidang usaha yang sesuai dengan potensi lokal.
“Kalau dulu kelompok usaha terbentuk dulu baru koperasinya, sekarang koperasinya yang didirikan dulu. Jadi kami harus berpikir keras mencari sektor usaha yang pas,” katanya.
Beberapa bidang usaha yang tengah dipertimbangkan antara lain agen LPG, sektor pariwisata, UMKM, pangan, hingga apotek desa.
Semua itu akan disesuaikan dengan kekuatan ekonomi dan kebutuhan warga di tiap kelurahan maupun desa.
Lebih lanjut, Burhanuddin menjelaskan adanya dana pinjaman yang disiapkan pemerintah pusat untuk koperasi.
Jumlahnya bisa mencapai Rp3 miliar per koperasi, namun sifatnya bukan hibah. Dana tersebut dikelola melalui bank, dengan masa pengembalian enam tahun.
“Jadi bukan serta-merta langsung cair Rp3 miliar. Misalnya kita ajukan Rp1 miliar, bisa saja yang disetujui hanya Rp300 juta. Karena itu, koperasi harus benar-benar mengelola usaha dengan baik,” tegasnya.
Harapan besar pun disematkan agar koperasi ini bukan hanya terbentuk secara administratif, tetapi benar-benar hidup dengan bidang usaha yang nyata.
“Muaranya jelas, koperasi ini terbentuk supaya masyarakat bisa sejahtera dan bahagia,” pungkas Burhanuddin.
Senada, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menyampaikan apresiasinya.
Ia berharap seluruh Koperasi Desa Merah Putih segera menyelesaikan proses pendaftaran dan perizinan agar dapat ikut diluncurkan bersama 80 ribu koperasi lainnya di Indonesia oleh Presiden Prabowo pada Juli mendatang.
“Dengan begitu, koperasi ini bisa segera berjalan sesuai harapan Presiden, menggerakkan perekonomian desa dan kelurahan di seluruh Kukar,” ujarnya.
Langkah cepat Samboja Barat menjadi contoh bagaimana semangat kolektif masyarakat desa dan pemerintah berjalan seiring, membuka jalan bagi koperasi kembali menjadi soko guru ekonomi rakyat. (Adv/fk)