20250602pameran

PKK Samboja Barat dan Batuah Hadirkan Inovasi, DPMD Kukar Dorong UMKM Naik Kelas

DIALOGIS.CO – Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang berlangsung di Kecamatan Muara Badak pada 28–31 Mei 2025 menjadi ruang kreativitas sekaligus kebanggaan bagi masyarakat.

Tak hanya sekadar ajang lomba dan pameran, kegiatan ini juga menjadi wadah memperkenalkan potensi ekonomi kreatif yang tumbuh dari desa dan kecamatan.

Salah satunya datang dari Tim Penggerak PKK Kecamatan Samboja Barat. Mereka menampilkan produk unggulan berupa Salambar – Kain Jelujur, karya tangan ibu-ibu PKK yang sarat filosofi dan nilai budaya.

Ketua TP PKK Samboja Barat, Hj. Sri Ratu Indah Burhanuddin, menjelaskan bahwa tahun ini pihaknya mengangkat tema pisang sebagai produk utama. Dari batang hingga daun, semuanya diolah menjadi berbagai makanan khas yang sudah memiliki izin edar bahkan sertifikasi halal.

Selain kuliner, Samboja Barat juga memperkenalkan kain Salambar yang diproduksi di Kelurahan Salapi Darat. Pewarna alaminya berasal dari limbah akar ulin, menciptakan motif khas Kalimantan Timur seperti tameng dan anggrek.

“Banyak yang mengira ini ecoprint, padahal tekniknya berbeda. Kader kami siap menjelaskan proses pewarnaannya langsung di stand,” ungkap Sri Ratu.

Produk ini telah dipasarkan sejak Februari dan langsung mendapat sambutan luar biasa.

“Alhamdulillah, dalam sehari penjualan tembus Rp4 juta. Harapan kami, Salambar bisa dikenal hingga tingkat nasional, bahkan internasional. Tahun lalu tema kami buah naga, tahun ini pisang. Semua sesuai potensi lokal agar Samboja Barat bisa jadi ikon Kukar sebagai gerbang IKN,” tambahnya.

Tak kalah menarik, TP PKK Desa Batuah dari Kecamatan Loa Janan juga mencuri perhatian dengan menghadirkan 106 produk unggulan, terdiri dari 68 makanan dan 48 kerajinan.

Produk turunan kelapa menjadi fokus utama, termasuk “kecapi” alias kecap kelapa yang unik dan berbeda dari kecap manis pada umumnya.

Ketua TP PKK Desa Batuah, Evi Wardana, menjelaskan bahwa seluruh produk ini dihasilkan dari tangan warga lokal.

“Untuk menghasilkan dua liter minyak kelapa saja butuh 30 butir kelapa utuh. Semuanya alami tanpa pengawet. Beberapa produk sudah dipasarkan hingga luar daerah bahkan pernah dikirim ke Kementerian,” jelasnya.

Dukungan penuh datang dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar.

Kepala DPMD Kukar, Arianto, mengapresiasi inovasi yang ditampilkan. Menurutnya, HKG PKK tidak hanya ajang promosi, tetapi juga ruang belajar antar kecamatan.

“Kami melihat peningkatan kualitas dari tahun ke tahun. Stand makin kreatif, produk makin beragam. Harapannya, kegiatan ini bisa memperkuat jaringan kerja, menumbuhkan gotong royong, sekaligus mengangkat UMKM keluarga agar naik kelas,” ujarnya.

Arianto menegaskan, semangat kebersamaan ini menjadi modal penting bagi Kukar untuk terus melahirkan produk lokal berdaya saing.

“Ketika kecamatan saling belajar dan mungkin bekerja sama, maka semua bisa berkembang bersama. Dengan semangat itu, kami yakin kegiatan HKG akan terus membawa dampak positif bagi penguatan PKK dan ekonomi masyarakat,” pungkasnya. (Adv/fk)

5558015364031046774-min

#Trending Artikel

Terpopuler

banner-iklan-sidebar-300x300-1

Latest Post