DIALOGIS.CO – Di balik geliat pembangunan desa di Kutai Kartanegara (Kukar), ada kerja senyap yang dilakukan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar. Tak hanya berfokus pada infrastruktur, DPMD juga menaruh perhatian besar pada penguatan ekonomi desa, terutama lewat pendampingan usaha kecil menengah (UKM) dan pelatihan bagi rumah tangga miskin.
Langkah ini dilaksanakan secara terstruktur di beberapa desa yang memiliki potensi dan kebutuhan penguatan kapasitas.
Ahmad Irji, Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Desa DPMD Kukar, menjadi salah satu pendamping yang terjun langsung dalam program tersebut.
“Secara prinsip, kegiatan ini bertujuan untuk pembinaan dan peningkatan kapasitas UKM serta ekonomi masyarakat desa,” jelas Irji, Jumat (13/6/2025).
Tahun 2024 lalu, program ini telah dilaksanakan di dua desa: Sungai Meriam di Kecamatan Anggana dan Bukit Raya di Kecamatan Samboja. Di Bukit Raya, fokus diberikan pada pelatihan kewirausahaan bagi satu kelompok UKM.
Sementara itu, di Sungai Meriam, kegiatan lebih diarahkan pada penanggulangan kemiskinan yang melibatkan tiga kelompok masyarakat.
Irji menyebut, pendekatan yang digunakan DPMD bersifat menyeluruh.
“Konsepnya adalah kita ‘keroyok’ desa agar bisa mandiri. Pemerintah menargetkan agar desa dapat naik status dari desa tertinggal menjadi desa berkembang, desa maju, hingga akhirnya mandiri,” terangnya.
Untuk menilai capaian tersebut, DPMD Kukar menggunakan Indeks Desa Membangun (IDM) yang meliputi tiga komponen yaitu Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE), Indeks Ketahanan Sosial (IKS), dan Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL).
“Indeks ini membantu kami melihat sektor mana yang perlu diperkuat. Kalau UKM-nya tumbuh, otomatis poin ekonomi desa ikut naik,” tambahnya.
Salah satu cerita sukses lahir dari UKM Mawar di Desa Sepatin. Produk kerupuk udang buatan mereka kini masuk ke hotel-hotel, berkat rasa khas dan kemasan menarik. Kisah ini menjadi bukti bahwa usaha lokal mampu bersaing ketika mendapat pendampingan yang tepat.
“Ke depan, harapannya UKM seperti Mawar bisa tumbuh mandiri tanpa terus-menerus bergantung pada bantuan desa. Kami ingin mereka jadi pelopor usaha ekonomi lokal yang kuat,” ujar Irji.
Dengan semangat gotong royong dan pendampingan yang berkelanjutan, DPMD Kukar yakin desa-desa di Kukar akan terus naik kelas.
Tidak hanya meningkatkan status pembangunan, tetapi juga mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi di tingkat akar rumput. (Adv/fk)