011

Skema Multi-Years Jadi Solusi Bangun Infrastruktur

DIALOGIS.CO, SANGATTA – Dengan panjang 17,47 kilometer, jalan penghubung dari Manubar ke Tanjung Mangkalihat di Kecamatan Sandaran, Kutai Timur (Kutim), dirancang sebagai proyek strategis jangka menengah yang akan dimulai pada tahun 2025. Proyek ini menjadi prioritas meski dihadapkan pada keterbatasan fiskal daerah.

Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, mengungkapkan bahwa pemotongan Dana Transfer Daerah (DTD) menjadi tantangan tersendiri.

“Kami mengatur ulang skema pembiayaan melalui pendekatan multi-years. Ini satu-satunya cara agar proyek tetap berjalan,” jelasnya.

Jalur ini akan dibuka tanpa menggerus area Hutan Lindung Wehea, sebuah kawasan hutan hujan tropis seluas 38.000 hektare di Kecamatan Muara Wahaudi di sekitar pesisir timur Kutim. Pembangunan jalan di atas Areal Penggunaan Lain (APL) menunjukkan komitmen pemerintah terhadap pembangunan yang tetap menjaga lingkungan.

Plt Camat Sandaran, Mulyadi, menambahkan bahwa pembangunan ini merupakan harapan besar masyarakat.

“Warga sudah sangat lama menantikan akses darat. Jalan ini akan mempercepat akses layanan dasar dan mempermudah distribusi komoditas lokal,” katanya.

Hingga kini, wilayah Sandaran masih tergantung pada jalur laut untuk mobilitas orang dan barang. Biaya tinggi dan ketergantungan cuaca membuat aktivitas ekonomi berjalan lambat.

Rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Bupati menjadi awal dari kolaborasi antarinstansi. Pemkab juga membuka ruang bagi investor dan pelaku usaha lokal untuk berkontribusi mengembangkan potensi wilayah.

Bukan sekadar pembangunan fisik, proyek jalan ini menjadi simbol tekad Pemkab Kutim untuk menyatukan pusat dan pinggiran, menjembatani pertumbuhan ekonomi, dan memastikan layanan publik hadir hingga ke pelosok pesisir. (Adv/jn)

 

FLAYER

#Trending Artikel

Terpopuler

239_20250930_235813_0000

Latest Post