014

Mandiri Pangan Lewat Budidaya Ayam Pullet

DIALOGIS.CO, SANGATTA – Kabupaten Kutai Timur (Kutim), khususnya Kecamatan Sangatta, tengah mengambil langkah berani mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar. Salah satunya dengan membudidayakan ayam pullet yaitu ayam betina muda siap bertelur sebagai upaya menciptakan kedaulatan pangan lokal.

Budidaya ayam pullet melibatkan persiapan kandang yang sesuai dengan fase pemeliharaan, pemilihan bibit DOC (Day Old Chick) yang berkualitas, manajemen pemberian pakan yang teratur sesuai usia (pre-starter, starter, grower), serta menjaga kesehatan dan kebersihan kandang dengan biosekuriti yang ketat. Tujuan utamanya adalah mencapai keseragaman bobot badan dan pertumbuhan yang optimal agar ayam siap bertelur pada usia sekitar 16 minggu

Data dari DTPHP Kutim mencatat kebutuhan telur di daerah ini mencapai sekitar 80 ribu butir per bulan. Namun ironisnya, sekitar 70 persen masih harus didatangkan dari kota lain seperti Samarinda. Inilah yang melahirkan gagasan kolaboratif antara warga, pemerintah, dan perusahaan swasta untuk mengubah keadaan.

Program ini dijalankan oleh Asosiasi Peternak Ayam Petelur Sangatta (APAPS) bersama DTPHP dan PT Kaltim Prima Coal (KPC) melalui program CSR-nya. Mereka tak hanya menyediakan bibit ayam, tapi juga pelatihan intensif dan fasilitas produksi, seperti kandang kolektif serta Mini Feedmill, pabrik pakan kecil yang dirancang untuk menekan biaya produksi peternak.

Superintendent Agribisnis KPC, Nugroho Dewanto, menyebut ini sebagai “jalan desa menuju kemandirian pangan”. Dalam program ini, warga juga belajar tentang pengelolaan keuangan, pemasaran produk, hingga kerja sama antarsektor.

Menariknya, Polres Kutim turut ambil bagian lewat program tanam jagung sebagai sumber bahan baku pakan, menunjukkan bahwa ketahanan pangan bisa menjadi isu bersama lintas institusi. (Adv/jn)

FLAYER

#Trending Artikel

Terpopuler

239_20250930_235813_0000

Latest Post