DIALOGIS.CO, MUARA ANCALONG – Akses vital antar-kecamatan di pedalaman Kutai Timur (Kutim) mulai menunjukkan tanda-tanda perubahan. Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi, memimpin langsung rapat koordinasi percepatan perbaikan jalan poros Senyiur–Kelinjau Ulu, yang selama ini menjadi sumber keluhan warga akibat kondisinya yang rusak parah.
Berlangsung di kantor Camat Muara Ancalong, rapat strategis tersebut menggandeng berbagai pihak, termasuk Dinas PUPR Kutim, perusahaan swasta, dan tokoh masyarakat. Beberapa Perusahaan yang terlibat antara lain PT SAS, PT PBA Inhutani, PT KMS & CDM, serta PT TPA dan PT KMS PT PBA merujuk pada beberapa perusahaan yang yang beroperasi dalam pengelolaan hutan alam, hutan tanaman, dan industri hasil hutan kayu.
“Tidak ada waktu tunggu. Musim hujan atau tidak, kita harus bergerak sekarang,” tegas Mahyunadi dalam arahannya yang penuh urgensi.
Proyek ini menjadi sangat krusial karena jalan tersebut merupakan jalur penghubung utama antara dua kecamatan yang menghasilkan komoditas unggulan seperti sawit dan kayu. Selain memperlancar distribusi, akses ini juga menunjang aktivitas pendidikan, layanan kesehatan, serta mobilitas masyarakat umum.
Dukungan dari pihak swasta cukup signifikan. PT KMS siap menyuplai sirtu dan kayu ulin, sementara PT PBA menyediakan batu kali. Tak ketinggalan, PT TPA menawarkan solusi infrastruktur modern lewat penggunaan aramko, pipa galvanis pengganti beton yang lebih cepat diaplikasikan dan tahan lama.
Untuk menjaga konektivitas saat pembangunan jembatan beton dimulai oleh Dinas PUPR, jembatan sementara berbahan kayu ulin akan dibangun secara paralel. Langkah ini menjadi cerminan kolaborasi strategis antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam mendorong pembangunan infrastruktur di kawasan pedalaman Kalimantan Timur. (Adv/jn)







