DIALOGIS.CO, KUTAI TIMUR – Media sosial kembali membuktikan fungsinya bukan hanya sebagai sarana komunikasi dan hiburan, tetapi juga sebagai alat kontrol sosial yang efektif. Hal ini terbukti dari cepatnya respon Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur terhadap kondisi Jembatan Tundano yang mengkhawatirkan, setelah video kondisi jembatan tersebut viral di berbagai platform media sosial.
Tak butuh waktu lama, Wakil Bupati Kutim Mahyunadi langsung melakukan peninjauan ke lokasi. Ia datang bersama Camat Kaubun, Forkopimda, dan beberapa kepala dinas, termasuk Dinas Pekerjaan Umum, Perkebunan, dan Pertanian. Mereka menyaksikan langsung kondisi jembatan yang nyaris roboh dan sangat berisiko bagi keselamatan warga.
“Setelah informasi ini ramai di media sosial, kami langsung bergerak cepat. Tidak boleh ada keterlambatan dalam menangani infrastruktur vital,” tegas Mahyunadi dalam keterangannya di lapangan.
Jembatan Tundano merupakan satu-satunya jalur penghubung yang digunakan warga untuk mengakses pasar, kebun, sekolah, dan fasilitas kesehatan. Kondisinya saat ini sudah sangat memprihatinkan: tiang-tiang kayu mulai rapuh, permukaan jembatan miring, bahkan beberapa bagian harus ditopang dengan tambang.
Dalam rencana pembangunan yang sudah disusun, jembatan ini akan dibangun ulang dengan struktur beton, memiliki daya tahan tinggi, dan bisa dilalui kendaraan roda empat. Proyek fisik direncanakan dimulai pada 2026 dengan dukungan penuh dari Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman.
Tidak hanya soal keselamatan, pembangunan ini diharapkan menjadi kunci peningkatan ekonomi warga. Kaubun merupakan salah satu lumbung pertanian dan perkebunan di Kutim, sehingga akses infrastruktur sangat menentukan lancarnya distribusi hasil tani.
Warga setempat mengaku lega setelah adanya respon cepat dari pemerintah daerah. “Akhirnya ada perhatian. Kami harap segera dibangun agar tidak ada korban,” ujar seorang warga Bumi Rapak.
Kisah Jembatan Tundano menjadi bukti bahwa suara warga di dunia maya bisa berdampak nyata di dunia nyata. Pemerintah daerah pun menunjukkan komitmen serius dalam menangani masalah infrastruktur dengan langkah nyata dan terukur. (Adv/jn)







