DIALOGIS.CO – SMP Negeri 2 Tenggarong telah mengambil langkah-langkah signifikan dalam pelestarian budaya daerah melalui muatan kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler.
Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMP Negeri 2 Tenggarong, Nor ‘Afni Herniwati, menjelaskan upaya sekolah dalam mengintegrasikan elemen-elemen budaya Kutai ke dalam muatan kurikulum dan aktivitas siswa.
“Salah satu mata pelajaran muatan lokal kita adalah bahasa daerah yaitu Bahasa Kutai, selain itu kami juga sudah mengembangkan tentang Seni Tarsul berbahasa Kutai, Puisi dan Cerpen Bahasa Kutai ucapnya ketika diwawancarai, pada Selasa (14/5/2024).
Dia menjelaskan setiap ada event atau acara di sekolah, siswa-siswi diberi kesempatan untuk membacakan tarsul, puisi bertemakan daerah dengan bahasa Kutai, dan menampilkan tarian-tarian tradisional.
“Jadi ekskul kami juga sudah mengembangkan tentang kearifan lokal seperti budaya tadi,” tambahnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, muatan lokal yang dimasukkan dalam mata pelajaran tersebut adalah Bahasa Kutai, yang diajarkan untuk memastikan bahwa siswa mengenal dan mampu menggunakan bahasa ibu mereka dalam berbagai konteks, baik lisan maupun tulisan.
Dia mengungkapkan harapannya, agar anak-anak terus mengingat dan melestarikan budaya daerah mereka.
“Kita selalu mengupayakan memfasilitasi bakat minat anak ke arah untuk pelestarian budaya daerah, jadi yang memang punya kemampuan membaca puisi menggunakan bahasa daerah kita asah,” tutupnya. (Adv/fk)
