DIALOGIS.CO – Di tengah geliat ekonomi kreatif yang kian menggema, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melangkah lebih jauh dengan menyentuh salah satu subsektor potensial ialah animasi. Melalui Workshop Animasi Berbasis Kompetensi, Dispar Kukar membuka ruang bagi anak-anak muda kreatif untuk menggali dan mengasah keterampilan mereka di dunia digital yang semakin berkembang.
Digelar di Hotel Grand Elty Singgasana Tenggarong pada Rabu (7/5/2025), pelatihan ini menghadirkan 25 peserta dari berbagai komunitas ekonomi kreatif dan komunitas film di Kukar. Mereka tak hanya belajar teknis animasi, tetapi juga diajak membangun fondasi komunitas yang kuat dan berkelanjutan.
“Ini bukan sekadar pelatihan membuat animasi. Kita sedang menyiapkan ekosistem komunitas ekonomi kreatif yang tangguh dan merata di seluruh kecamatan,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispar Kukar, Arianto.
Saat ini, dari 20 kecamatan di Kukar, baru 11 yang memiliki komunitas ekonomi kreatif yang tercatat aktif, dan dari jumlah itu hanya 5 kecamatan yang benar-benar aktif berpartisipasi dalam kegiatan seperti ini.
“Ini menjadi evaluasi bersama. Ke depan, kami akan dampingi agar semua kecamatan memiliki komunitas ekraf yang hidup dan berkembang,” sambungnya.
Workshop animasi ini menjadi kelanjutan dari pelatihan-pelatihan sebelumnya yang telah diselenggarakan oleh Dispar Kukar, seperti fotografi dan videografi. Menurut Arianto, setiap kecamatan memiliki potensi unik yang bisa digali, sehingga ke depan pelatihan akan disesuaikan dengan karakteristik lokal.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan SDM dan Ekonomi Kreatif Dispar Kukar, Antoni Kusbiantoro, menegaskan bahwa materi pelatihan tidak hanya mendalami aspek teknis, tetapi juga diselaraskan dengan kebutuhan industri digital saat ini.
“Para peserta belajar membuat animasi 2D, menggerakkan objek digital, menambahkan tekstur, hingga memahami rendering dan mekanisme objek tiga dimensi. Ini bekal penting untuk masuk ke dunia profesional,” kata Antoni.
Ia juga menekankan bahwa workshop ini selaras dengan kebijakan nasional, termasuk UU Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif, serta Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2023 tentang sertifikasi kompetensi kerja.
Dispar Kukar menargetkan subsektor animasi bisa berkembang menjadi salah satu unggulan daerah, bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga peluang ekonomi yang menjanjikan.
“Harapannya, peserta workshop ini bisa menjadi pionir. Bukan cuma punya skill, tapi juga aktif membentuk dan memimpin komunitas ekonomi kreatif di wilayah masing-masing,” pungkas Antoni. (Adv/fk)