DIALOGIS.CO – Di Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, sebuah upaya perlahan namun pasti sedang tumbuh. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang diberi nama “Sejati” kini berfokus pada pengelolaan sampah, sebuah langkah kecil yang diharapkan mampu memberi dampak besar bagi masyarakat setempat.
Kepala Desa Purwajaya, Adi Sucipto, bercerita bahwa BUMDes ini telah mencoba berbagai usaha, salah satunya toko alat tulis kantor (ATK) yang melayani kebutuhan perangkat desa.
Namun kini, unit usaha yang paling aktif adalah pengelolaan sampah. Warga Purwajaya dapat melihat langsung manfaatnya, karena sampah rumah tangga mereka diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di RT 07.
“Ke depan, dengan adanya penyertaan modal desa sebesar Rp100 juta pada tahun ini, kami merencanakan membuka unit usaha baru berupa toko bangunan. Toko ini akan membantu memenuhi kebutuhan bahan bangunan, baik bagi pemerintah desa maupun masyarakat,” ungkap Adi, Jumat (30/5/2025).
Meski begitu, perjalanan BUMDes tidak selalu mulus. Laporan tahun lalu menunjukkan usaha ini masih merugi sebesar Rp2,3 juta. Penyebab utamanya adalah keterlambatan warga dalam membayar iuran sampah.
Padahal, bila seluruh masyarakat taat membayar tepat waktu, pengelolaan sampah berpotensi menghasilkan Rp11-12 juta setiap bulan.
“BUMDes Sejati sebenarnya sudah terbentuk sejak 2019, tapi baru aktif belakangan ini. Saat saya menjabat setahun setengah lalu, kami evaluasi besar-besaran. Pengurus lama dibubarkan karena ada masalah manajemen, lalu dibentuk pengurus baru. Mereka masih berhati-hati melangkah sehingga perkembangan usaha belum terlalu cepat,” jelas Adi.
Namun harapan tetap menyala. Dengan tambahan modal tahun ini, peluang usaha baru mulai dilirik.
Salah satunya adalah pengelolaan batu padas dan material sekorea, karena BUMDes memiliki ekskavator dan kendaraan angkut yang siap digunakan.
Produk-produk ini bisa dipasarkan ke luar desa, tentu setelah melewati proses perizinan yang sedang difasilitasi pemerintah desa.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menyambut baik geliat positif BUMDes Purwajaya.
Menurutnya, langkah ini menjadi contoh bagaimana desa bisa menggali potensi lokal untuk kesejahteraan warganya.
“Kami apresiasi pemerintah desa yang aktif menggerakkan BUMDes. Harapannya, usaha yang dijalankan tidak hanya bergantung pada satu bidang saja, supaya ke depan bisa memberikan kontribusi lebih besar bagi Desa Purwajaya,” kata Arianto.
BUMDes Sejati memang masih merangkak, namun semangat yang ditunjukkan menjadi pertanda baik.
Dengan dukungan modal, manajemen baru, serta perhatian dari DPMD Kukar, BUMDes ini diharapkan mampu tumbuh menjadi motor penggerak ekonomi desa yang mandiri dan berkelanjutan. (Adv/fk)