DIALOGIS.CO – Desa Lung Anai, Kecamatan Loa Kulu, mengukir prestasi gemilang dengan meraih juara pertama pada ajang Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) 2025 yang digelar di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) pada 29 April hingga 3 Mei lalu.
Inovasi yang mengantarkan desa ini ke podium juara datang dari produk unggulan berbasis kakao yaitu Coklat Lung Anai atau akrab disebut Coklat LA. Produk ini tampil menonjol di kategori Produk Olahan Khas Daerah berkat varian rasanya yang unik dan pengembangan lokal yang konsisten.
“Kami sangat senang dan bangga bisa mewakili desa dalam lomba TTG ini. Produk coklat kami memiliki lima varian rasa dan berhasil menarik perhatian dewan juri. Ini menjadi bukti bahwa potensi lokal mampu bersaing dan diakui di tingkat provinsi,” ujar Kepala Desa Lung Anai, Lucas Nay, Senin (5/5/2025).
Produk coklat ini mulai dikembangkan sejak 2023 oleh masyarakat desa, dan terus tumbuh dengan dukungan Pemerintah Daerah, termasuk pembangunan Rumah Coklat yang diresmikan pada 2024 sebagai pusat pengolahan kakao.
Kini, Coklat LA hadir dalam dua jenis kemasan yaitu bubuk dan batang (bar), dengan rasa Cheese, Milk, Cashew, dan Dark Choco.
Lucas mengungkapkan bahwa desa mereka kini tengah bersiap untuk mewakili Kalimantan Timur di ajang TTG tingkat nasional. Persiapan mulai dari peningkatan kualitas produk, penyempurnaan desain kemasan, hingga penyusunan materi presentasi telah mereka lakukan bersama tim.
“Kami tengah menyiapkan diri untuk melangkah lebih jauh, membawa nama baik Kukar dan provinsi di tingkat nasional,” jelasnya.
Capaian ini tak lepas dari kolaborasi multipihak. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menilai produk ini sebagai bentuk konkret dari pemanfaatan potensi lokal dan sinergi dengan BUMDes serta mitra binaan.
“Produk ini didampingi oleh PT MHU sebagai bagian dari program binaan mereka, juga oleh Yayasan Peduli Desa (PEDE) dan akademisi dari Unikarta,” jelas Arianto.
Ia menambahkan bahwa masyarakat telah memanfaatkan lahan untuk menanam kakao, dan hasil panennya diolah bersama BUMDes.
DPMD Kukar sendiri memberikan dukungan berupa alat dasar pengolahan, sebagai upaya meningkatkan mutu produksi secara berkelanjutan.
“Proses pengolahan didampingi oleh teman-teman dari PT MHU. Hasilnya adalah produk Coklat Lung Anai yang ditampilkan dalam lomba kemarin. Semoga ini bisa menjadi produk olahan makanan terbaik,” tambahnya.
Meski belum diproduksi massal, Coklat Lung Anai telah memberi harapan baru bagi masyarakat desa bahwa kekayaan lokal bisa menjadi kekuatan ekonomi. Terlebih, produk coklat masih terbilang langka di Kalimantan Timur.
“Coklat tidak banyak diproduksi di daerah lain, tapi di tempat kita bisa. Mudah-mudahan ke depan bisa diminati masyarakat luas, diproduksi massal, dijual di berbagai tempat, dan mampu bersaing,” tutup Arianto penuh harap. (Adv/fk)