DIALOGIS.CO – Semangat para sineas muda di Kutai Kartanegara (Kukar) kini semakin menyala. Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar, melalui Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif, terus mendorong geliat industri kreatif lokal, khususnya di dunia perfilman. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah memberikan dukungan berupa alat produksi kepada komunitas film indie setempat.
Bukan dukungan berupa dana, melainkan alat-alat produksi film yang diberikan berdasarkan proposal yang diajukan komunitas. Hal ini menjadi bentuk pembinaan non-fiskal yang diharapkan bisa memantik karya-karya baru dari anak-anak muda Kukar.
“Saya memberikan masukan agar alat ini digunakan bersama-sama, supaya manfaatnya bisa lebih luas dan bisa menciptakan kolaborasi antaranggota komunitas,” ujar Zikri Umulda, Kepala Bidang Pengembangan Ekraf Dispar Kukar, saat ditemui Jumat (25/4/2025).
Zikri menekankan pentingnya semangat kolektif dalam membangun ekosistem perfilman yang kuat dan berkelanjutan. Ia berharap agar alat yang diberikan tidak hanya menjadi fasilitas teknis, tetapi juga menjadi pemicu terciptanya ruang belajar dan kerja sama antaranggota komunitas.
Dampaknya langsung terasa. Komunitas film indie Kukar kini tengah menggarap sebuah film pendek yang diharapkan menjadi bukti konkret pemanfaatan alat tersebut. Zikri menyebut bahwa ini adalah target jangka pendek dari bantuan yang diberikan.
“Kami ingin ada timbal balik berupa hasil karya, sebagai bentuk pertanggungjawaban dan motivasi untuk terus berkarya,” katanya.
Film pendek tersebut rencananya akan diputar di ruang publik, tepatnya di Simpang Lodetang, sebagai ajang apresiasi atas kreativitas lokal yang tumbuh dari semangat mandiri dan kolaboratif.
Zikri menambahkan bahwa Kukar sebenarnya punya sejarah kuat dalam dunia perfilman lokal. Salah satunya, saat beberapa tahun lalu Kukar sempat memproduksi film kolaborasi yang melibatkan anggota DPR.
“Upaya untuk menghidupkan industri film lokal ini harus terus berlanjut. Dengan pembinaan yang konsisten, kami yakin subsektor film bisa tumbuh menjadi industri kreatif yang berkontribusi besar bagi Kutai Kartanegara,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah kecil tapi strategis seperti ini, harapan akan tumbuhnya industri kreatif di Kukar bukan sekadar mimpi. Sebab di balik setiap alat, ada karya. Dan di balik setiap karya, ada semangat untuk terus hidup dan berkembang. (Adv/fk)