DIALOGIS.CO – Di Kecamatan Tenggarong Seberang, Desa Mulawarman kini menjadi perbincangan hangat. Desa ini sukses menembus tiga besar Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) terbaik tingkat Provinsi Kalimantan Timur.
Prestasi itu tidak hanya membanggakan warganya, tetapi juga membawa harum nama Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) di tingkat regional.
Keberhasilan tersebut tidak lahir begitu saja. Ia merupakan hasil dari kerja bersama yang tulus mulai dari pemerintah desa, kader PKK, OPD, hingga pihak swasta yang ikut serta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Sebelumnya, Desa Mulawarman juga pernah dinobatkan sebagai juara pertama Kampung KB tingkat kabupaten.
“Verifikasi lapangan ini sangat penting. Kami bisa menyaksikan langsung bagaimana gotong royong dan sinergi lintas sektor benar-benar berjalan di Desa Mulawarman,” ujar Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kukar, Dafip Haryanto, usai mendampingi tim penilai dari BKKBN Provinsi Kaltim, Kamis (22/5/2025).
Selama kunjungan hampir tiga jam, tim verifikator tidak hanya menilai dari dokumen.
Mereka berdialog langsung dengan kepala desa, pengelola Kampung KB, tim penggerak PKK, hingga tokoh masyarakat. Dari situlah terlihat bagaimana program ini betul-betul hidup di tengah masyarakat.
Salah satu hal yang membuat tim penilai terkesan adalah kemampuan Desa Mulawarman menggandeng sektor swasta.
Dukungan mereka membantu memperkuat berbagai program, mulai dari pencegahan stunting, pengembangan UMKM keluarga, hingga pembangunan embung dan sanitasi lingkungan.
Semua langkah itu menjadi bukti nyata bahwa pembangunan di desa ini menyentuh kebutuhan warga.
“Kampung KB bukan hanya soal program keluarga berencana. Ini tentang membangun masyarakat yang sehat, mandiri, dan berkualitas melalui pendekatan kolaboratif,” jelas Dafip.
Ia pun mengapresiasi kepemimpinan kepala desa yang piawai membangun jejaring. Berbagai OPD seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, hingga Dinas Koperasi dan UKM berhasil diajak bekerja sama.
Hasilnya, lahir program-program yang saling melengkapi mulai dari edukasi gizi, pelatihan usaha, hingga penguatan ekonomi keluarga.
Tak ketinggalan, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) ikut menjadi pengawas dan penjaga keberlanjutan program.
Menurut tim penilai, keberadaan Kampung KB justru memperluas cakupan pembangunan desa yang sebelumnya sulit dijangkau oleh program tematik reguler.
Dafip menegaskan, apa yang dicapai Desa Mulawarman adalah bukti nyata berjalannya program pemerintah bersama rakyatnya.
Kampung KB di sini tidak sekadar label administratif, melainkan tumbuh menjadi ekosistem pembangunan berbasis keluarga yang hidup dan dinamis.
“Ketika keluarga dibina dengan baik, kita membangun fondasi yang kokoh untuk kemajuan daerah. Dan Desa Mulawarman telah menunjukkan bagaimana hal itu bisa diwujudkan,” tutupnya.
Prestasi ini menyimpan pesan kuat: kemajuan desa lahir dari partisipasi, gotong royong, dan keberanian untuk bergerak bersama.
Desa Mulawarman pun menjadi cermin bahwa membangun masa depan tidak hanya bergantung pada anggaran atau kebijakan, melainkan pada semangat kolektif dari akar rumput hingga pemerintah daerah. (Adv/fk)