DIALOGIS.CO – Di Desa Segihan, Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara, geliat pembangunan terus diarahkan untuk memperkuat ketahanan ekonomi warga.
Pemerintah Desa (Pemdes) Segihan menempatkan sektor pertanian sebagai prioritas utama sepanjang tahun 2025, dengan fokus pada pembangunan infrastruktur yang benar-benar dibutuhkan masyarakat.
Kepala Desa Segihan, Hendra Wahyudi atau yang akrab disapa Yudi, menegaskan bahwa pembangunan pertanian bukan sekadar proyek fisik, melainkan bagian dari strategi berkelanjutan untuk meningkatkan taraf hidup warganya.
“Pembangunan infrastruktur pertanian di Desa Segihan sangat penting untuk menunjang ekonomi masyarakat, khususnya para petani,” ujarnya, Rabu (21/5/2025).
Yudi menjelaskan, ada dua program utama yang menjadi fokus: pembangunan jalan usaha tani dan embung desa.
Keduanya diyakini akan memberi dampak signifikan, tidak hanya pada peningkatan produksi pertanian, tetapi juga membuka peluang baru di sektor lain.
“Sekitar 40 persen warga kami adalah petani. Sisanya bekerja di sektor swasta dan perikanan. Maka jalan tani dan embung akan kami maksimalkan untuk memberi dampak luas,” jelasnya.
Jalan usaha tani yang tengah direncanakan akan menjadi akses vital penghubung antara lahan pertanian dan titik pengumpulan hasil panen.
Dengan infrastruktur ini, petani tidak lagi kesulitan melewati medan berat untuk mengangkut hasil panen. Waktu tempuh dan ongkos distribusi bisa ditekan, sehingga hasil pertanian lebih cepat sampai ke pasar.
“Kalau jalannya bagus, tentu distribusi hasil panen akan lebih cepat dan murah. Biaya transportasi bisa ditekan, hasilnya bisa segera sampai ke pasar, dan petani lebih diuntungkan,” tambah Yudi.
Tak hanya jalan, pembangunan embung juga dirancang multifungsi. Selain sebagai sumber irigasi untuk mendukung pertanian, embung Desa Segihan akan dikembangkan dengan konsep agrowisata desa.
Pemdes melihat peluang besar untuk menggabungkan pertanian dengan pariwisata agar perekonomian lokal semakin berkembang.
“Kami ingin Desa Segihan punya daya tarik wisata juga, khususnya agrowisata. Ini akan jadi nilai tambah bagi warga, sekaligus membuka peluang usaha baru di sektor pariwisata desa,” ucap Yudi.
Langkah ini sejalan dengan strategi pemberdayaan masyarakat desa berbasis potensi lokal.
Dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya air yang bijak, Desa Segihan berusaha menghadirkan inovasi pembangunan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga menciptakan nilai tambah ekonomi.
Yudi pun berharap, pembangunan infrastruktur ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah kecamatan hingga kabupaten.
Sinergi antar level pemerintahan, menurutnya, sangat penting agar program unggulan desa dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.
“Saya berharap, dengan infrastruktur yang lebih baik, sektor pertanian di Desa Segihan bisa terus berkembang, dan pada akhirnya mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya. (Adv/fk)
