Parenting untuk Pengentasan Stunting dan Penguatan Transisi PAUD ke SD, Disdikbud Kukar
Parenting untuk Pengentasan Stunting dan Penguatan Transisi PAUD ke SD, Disdikbud Kukar

Disdikbud Kukar Gelar Parenting untuk Pengentasan Stunting dan Penguatan Transisi PAUD ke SD

DIALOGIS.CO – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menyelenggarakan kegiatan Parenting bertema Fasilitasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) – Holistik Integratif (HI), dalam rangka pengentasan stunting dan penguatan transisi PAUD ke Sekolah Dasar (SD) yang menyenangkan. Acara ini berlangsung pada Rabu, 29 Mei 2024, di Hotel Grand Elty Tenggarong.

Sekretaris Disdikbud Kukar, Maria Ester, menekankan pentingnya meningkatkan angka partisipasi PAUD yang saat ini masih rendah, yaitu sekitar 60 persen.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah memadukan masalah transisi PAUD ke SD dan menurunkan angka stunting. Program wajib belajar yang biasanya 12 tahun kini menjadi 13 tahun, sehingga nantinya PAUD menjadi wajib,” ucapnya.

Maria Ester menambahkan, upaya terwujudnya hal tersebut melibatkan guru-guru PAUD, Bunda PAUD dari tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa/kelurahan.

“Untuk mencapai tujuan ini, kami melibatkan berbagai OPD terkait, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Disdukcapil,” tambahnya.

Selain itu, Maria Ester mengungkapkan target penurunan stunting dari 17 persen menjadi 14 persen menjadi fokus utama, terutama pada anak usia dini dan remaja melalui program pendidikan kesetaraan.

“Jadi di pendidikan kesetaraan itu sasarannya kita juga ada anak remaja yang ada di sana, nah kemudian juga di jenjang SD, SMP bagaimana anak-anak kita memahami terkait dengan bagaimana persiapan anak-anak ini untuk memasuki dunia remaja dan dewasanya nanti,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Maria Ester menekankan pentingnya perbaikan gizi dan sarana-prasarana pendidikan, terutama bagi anak-anak penyandang disabilitas.

“Ini sudah masuk di visi-misinya Kukar idaman, artinya terkait dengan pendidikan ini salah satu langkah yang kita lakukan, bagaimana perbaikan gizi dan anak ini bisa terlayani,” ucapnya.

Maria Ester menjelaskan Kegiatan ini akan dilaksanakan di 20 kecamatan di Kukar, dengan melibatkan Bunda PAUD Kecamatan, Bunda PAUD Desa/Kelurahan, guru PAUD dan SD, kepala sekolah, komite sekolah, serta orang tua.

“Harapan kami adalah menciptakan pendidikan berkualitas yang menyiapkan anak-anak sejak usia dini dan mencegah angka putus sekolah di Kabupaten Kutai Kartanegara,” tutup Maria Ester.

Sementara itu Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kukar, Maslianawati Edi Damansyah, menekankan pentingnya peran orang tua dan komite sekolah dalam mendukung transisi ini tanpa memaksakan anak belajar calistung di usia dini.

“Acara ini merupakan kelanjutan dari kegiatan yang kami adakan tahun 2023 dan sekarang dilaksanakan di tahun 2024, saat ini, PAUD mencakup anak dari usia 0 sampai 8 tahun, sehingga transisi ke SD harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan bermain,” ucapnya.

Maslianawati juga menyoroti pentingnya kolaborasi dengan Puskesmas dan Posyandu dalam mengatasi stunting.

“Kami bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Puskesmas, dan PKK untuk memberikan penyuluhan mengenai pentingnya gizi seimbang,” ungkapnya.

“Upaya ini termasuk memberikan makanan tambahan yang dapat mengurangi angka stunting dan masalah gigi buruk di Kukar,” jelasnya.

Maslianawati berharap kegiatan ini dapat berlanjut hingga tahun-tahun mendatang dan mencakup lebih banyak kecamatan.

“Harapan saya adalah acara ini terus berlanjut dan memberikan manfaat yang signifikan bagi pendidikan anak usia dini di Kukar,” tutupnya. (Adv/fk)
5558015364031046774-min

#Trending Artikel

Terpopuler

banner-iklan-sidebar-300x300-1

Latest Post