DIALOGIS.CO – Gelaran budaya tahunan Etam Begenjoh yang digagas para mahasiswa asal Kutai Kartanegara (Kukar) di Malang resmi dijadwalkan ulang. Semula akan digelar pada 24 Mei 2025, kegiatan ini kini dipastikan berlangsung pada 14 Juni 2025 mendatang.
Penundaan ini disampaikan langsung oleh Plt Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar, Awang Ivan Ahmad. Menurutnya, kondisi cuaca yang kurang bersahabat menjadi pertimbangan utama.
“Untuk Etam Begenjoh di Malang harusnya dilaksanakan bulan Mei ini, karena kondisi cuaca saat ini kurang mendukung jadi kami geser jadwalnya di tanggal 14 Juni 2025,” ungkap Ivan di ruang kerjanya.
Tak hanya Malang, Dispar Kukar juga akan menggelar event budaya serupa bertajuk Eroh Bebaya di Yogyakarta pada 28 Juni 2025. Kedua kegiatan ini merupakan inisiatif anak-anak muda Kukar yang tengah menempuh pendidikan di luar daerah. Semangat mereka untuk memperkenalkan budaya kampung halaman ke khalayak luas mendapat apresiasi dari pemerintah daerah.
“Eroh Bebaya di Yogyakarta dan Etam Begenjoh di Malang ini merupakan inisiasi mahasiswa Kukar. Tujuannya tentu untuk memperkenalkan seni dan budaya Kukar di kota-kota pelajar tersebut,” jelas Ivan.
Namun, Ivan menegaskan bahwa pelaksanaan tahun ini tidak sepenuhnya sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Adanya penyesuaian anggaran membuat sejumlah skema dukungan dari pemerintah disesuaikan.
“Tahun ini kami bantu untuk panggung produksinya. Sementara talent-nya kami kolaborasikan dengan bidang Ekraf. Mereka lagi fokus memasarkan seni pertunjukan Kukar ke luar daerah. Yang terbaru kan program TeTiba di Yogyakarta,” tuturnya.
Selain Dispar, beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya juga berencana berpartisipasi dalam event ini. Di antaranya, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar yang siap menghadirkan permainan tradisional Kutai seperti begasing dan besumpit.
Diskop-UKM Kukar juga tengah berproses untuk ikut serta, sementara Dinas Pendidikan (Disdik) masih belum memberi konfirmasi lantaran harus melakukan penyesuaian anggaran.
Di tengah berbagai dinamika, Ivan tetap optimistis. Ia berharap Etam Begenjoh tak sekadar menjadi ajang hiburan, tetapi juga ruang pelestarian identitas dan promosi wisata Kukar di kancah nasional.
“Kegiatan ini diharapkan menjadi wadah pelestarian budaya dan identitas daerah. Juga menjadi jembatan promosi wisata Kukar, agar makin dikenal luas dan menarik minat wisatawan berkunjung,” pungkasnya. (Adv/fk)