DIALOGIS.CO – Desa Kota Bangun III di Kecamatan Kota Bangun Darat, Kutai Kartanegara, kembali menjadi sorotan dengan gelaran unik Festival Cenil, Rabu (30/4/2025). Acara ini bukan sekadar perayaan kuliner tradisional, tapi juga simbol kreativitas dan semangat pelestarian budaya lokal yang terus digaungkan pemerintah desa.
Dukungan penuh pun datang dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar. Kepala DPMD Arianto menyebut bahwa festival ini mencerminkan bagaimana desa dapat bergerak dinamis melalui ide-ide inovatif yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
“Acara inovasi desa seperti ini adalah wadah untuk menunjukkan keberagaman kegiatan dari 193 desa yang ada di Kukar. Kami sangat mendukung dan mengapresiasi kreativitas pemerintah desa seperti yang dilakukan di Kota Bangun III,” ujarnya, Senin (28/4/2025).
Tak hanya Festival Cenil, Arianto menambahkan bahwa desa-desa lain di Kukar juga aktif menggelar kegiatan serupa, seperti pesta laut dan pesta panen di Tabang, hingga berbagai pertunjukan seni dan budaya.
Semua itu menjadi wajah baru desa yang tak lagi sekadar administratif, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi dan pelestari warisan lokal.
Menurutnya, kreativitas kepala desa menjadi kunci utama. Seperti yang terjadi di Kota Bangun III, wilayah yang banyak dihuni transmigran asal Jawa ini menjadikan cenil sebagai ikon budaya yang layak ditonjolkan.
Lewat festival ini, rasa, tradisi, dan kearifan lokal bersatu dalam sajian yang menggugah selera.
“Kegiatan seperti ini selain mempererat persatuan warga, juga bisa menjadi daya tarik wisata desa di masa depan. Jika dikelola dengan baik, kegiatan berbasis budaya lokal ini berpotensi meningkatkan ekonomi masyarakat desa,” tambah Arianto.
Dalam mendorong gerakan inovatif desa, DPMD Kukar juga membuka ruang pemanfaatan dana desa secara lebih fleksibel, asal tetap dalam koridor kewenangan.
Arianto menyebut, baik melalui ADD, BKKD, maupun sumber lain, dana tersebut dapat diarahkan untuk program pemberdayaan masyarakat yang berdampak nyata.
“Kami mendorong penggunaan dana ADD dan dana desa sepanjang masih dalam batas kewenangan desa. Alhamdulillah, banyak desa yang merespons positif, seperti yang dilakukan Desa Kota Bangun III dengan Festival Cenil-nya,” ujarnya.
Dengan dorongan ini, DPMD Kukar berharap setiap desa makin terpacu untuk menumbuhkan program-program inovatif yang berakar pada identitas lokal. Tujuannya jelas yaitu membangun desa yang mandiri, kreatif, dan berdaya saing tinggi. (Adv/fk)