Zikri, Kepala Bidang Ekraf Dispar Kukar.
Zikri, Kepala Bidang Ekraf Dispar Kukar.

Simpang Odah Etam dan Pokir Jadi Wadah Baru Talenta Kukar

DIALOGIS.CO – Kutai Kartanegara (Kukar) tengah bersinar sebagai salah satu daerah yang serius mengembangkan ekosistem seni pertunjukan. Melalui Dinas Pariwisata (Dispar), khususnya Bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf), dua program baru diluncurkan sebagai ruang ekspresi sekaligus panggung kreasi yaitu Simpang Odah Etam dan Pojok Kreasi Rakyat (Pokir).

Program ini tidak sekadar menghadirkan pentas biasa. Lebih dari itu, keduanya dirancang sebagai laboratorium kreatif di mana seniman bisa mengasah kemampuan, menjalin jejaring, dan tampil langsung di hadapan publik. Sebuah upaya nyata untuk mendorong subsektor seni pertunjukan agar tumbuh kuat dan inklusif di Kukar.

“Simpang Odah Etam sudah dikenal masyarakat sebagai panggung pertunjukan yang representatif, dari yang tradisional hingga kontemporer,” ujar Zikri, Kepala Bidang Ekraf Dispar Kukar, saat diwawancarai pada Senin (28/04/2025).

Ruang tampil ini memberikan kesempatan rutin kepada para seniman lintas disiplin seperti musisi, penari, teater kontemporer dan untuk memamerkan karya mereka dengan fasilitas yang mendukung. Di sisi lain, Pokir hadir sebagai terobosan baru yang lebih membumi dan membaur dengan masyarakat.

Berbeda dari Simpang Odah Etam yang digelar di tempat khusus, Pokir justru menyasar ruang publik strategis seperti taman titik nol, area car free day, hingga destinasi wisata populer. Konsep ini menyulap tempat-tempat umum menjadi panggung terbuka yang mempertemukan seniman dan penonton dalam interaksi yang lebih dekat dan alami.

“Melalui Pokir, kita ingin membawa seni kembali ke masyarakat, agar dinikmati tanpa batas. Ini juga jadi sarana membangun kepercayaan diri para talenta lokal untuk terus berkarya,” terang Zikri.

Baik Simpang Odah Etam maupun Pokir tidak hanya memberi ruang tampil, tetapi juga berfungsi sebagai strategi promosi pariwisata berbasis budaya. Kukar ingin memperkenalkan kekayaan budayanya langsung ke masyarakat dan wisatawan dengan cara yang menyenangkan, hidup, dan penuh warna.

Program ini pun menjadi bagian penting dalam membangun ekosistem kreatif yang berkelanjutan dan inklusif, di mana para pelaku seni lokal diberdayakan secara sistematis, bukan sekadar hiburan musiman.

Dengan konsistensi dan dukungan dari berbagai pihak, Ekraf Kukar berharap dua program ini bisa menjadikan Kukar sebagai model pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya yang patut ditiru di tingkat regional. (Adv/fk)

5558015364031046774-min

#Trending Artikel

Terpopuler

banner-iklan-sidebar-300x300-1

Latest Post