DIALOGIS.CO – Dalam upaya memperkuat kolaborasi pembangunan antar desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara (Kukar) terus menginisiasi terbentuknya Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) sebagai lembaga strategis lintas wilayah di tingkat kecamatan.
Langkah ini bukan sekadar memenuhi amanat regulasi, tapi juga menjadi strategi untuk mempercepat pembangunan desa secara kolektif dan berdaya guna.
“BKAD dibentuk lewat musyawarah desa dan kecamatan. Dari situ dipilih perwakilan desa untuk menjadi anggota,” terang Kepala Bidang Kerjasama Desa DPMD Kukar, Dedy Suryanto, pada Jumat (2/5/2025).
BKAD dirancang untuk menjadi jembatan kerja sama antardesa dalam berbagai bidang, mulai dari pembangunan infrastruktur, layanan sosial, hingga pemberdayaan masyarakat. Setiap bidang memiliki tim kerja tersendiri yang dikoordinasikan di bawah BKAD.
Hingga kini, 12 kecamatan di Kukar telah memiliki BKAD. Tahun ini, enam kecamatan lainnya ditargetkan menyusul. Prosesnya dilakukan secara bertahap, dengan pendampingan intensif dari DPMD Kukar.
Dedy juga menjelaskan, format BKAD cukup fleksibel. Desa-desa di kecamatan yang wilayahnya tidak sepenuhnya terdiri dari desa pun tetap dapat membentuk BKAD lintas wilayah. Salah satunya seperti di Loa Janan yang memungkinkan bergabung dengan desa dari kecamatan lain.
“Intinya, kolaborasi tetap bisa dilakukan sepanjang ada kesepahaman. Kami bantu dari SK sampai proses sosialisasinya agar berjalan efektif, bukan hanya formalitas,” ujarnya.
BKAD diharapkan menjadi wadah yang memperkuat kapasitas tata kelola pemerintahan desa, meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber daya, dan mempercepat pencapaian tujuan pembangunan di Kukar secara merata.
Dengan sinergi antardesa yang semakin solid, DPMD Kukar optimistis berbagai program pembangunan dapat berjalan lebih terintegrasi, terukur, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa. (Adv/fk)
