Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMP Negeri 2 Tenggarong, Nor ‘Afni Herniwati, S.Pd (4)

SMP Negeri 2 Tenggarong Mengimplementasi Kurikulum Merdeka Mandiri Berubah

DIALOGIS.CO – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Tenggarong telah memulai penerapan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2023-2024.

Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMP Negeri 2 Tenggarong, Nor ‘Afni Herniwati, mengungkapkan Kurikulum yang diterapkan adalah Kurikulum Merdeka Mandiri Berubah, di mana sekolah secara mandiri membuat beberapa perangkat pembelajaran namun tetap mengadopsi modul dari Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan Portal Kukar Pintar Idaman.

“Kurikulum Merdeka Mandiri Berubah ini kami terapkan khususnya di kelas 7. Dengan demikian, kokurikuler sebanyak 25% – 30 % dari waktu belajar digunakan untuk kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5),” ujarnya ketika diwawancarai, pada Selasa (14/5/2024).

Dia menjelaskan bahwa, dalam Kurikulum Merdeka ini orang tua juga memiliki peran penting, terlebih pada kegiatan P5, karena berbasis project maka tidak dapat dipungkiri untuk memberikan kontribusi biaya dalam pelaksanaan kegiatannya.

“Dengan adanya Peguyuban Kelas, kita selalu mengkomunikasikan hal-hal yang terkait dengan situasi dan kondisi sekolah, kerjasama dengan orang tua alhamdulillah berjalan dengan baik dan lancar,” jelasnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa tahun ajaran ini, sekolah memilih tiga tema utama untuk P5, yaitu gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, dan suara demokrasi. Saat ini, tema ketiga, suara demokrasi, sedang berlangsung.

“Tema suara demokrasi tidak mengajarkan politik secara langsung, namun memberikan pengalaman demokrasi melalui kegiatan seperti pemilihan ketua kelas dan pengurus OSIS,” jelasnya.

Selain itu dia juga mengungkapkan, SMP Negeri 2 Tenggarong ini termasuk dalam lima sekolah pertama yang menjadi model Google Reference School (GRS) di Kabupaten Kutai Kartanegara, oleh karena itu sebagai salah satu sekolah rujukan Google, metode pembelajaran berubah dengan hampir sepenuhnya berbasis digital.

“Sekolah kami adalah salah satu Google Reference School (GRS). Pembelajaran kami sudah 90% hingga 100% menggunakan teknologi digital, dengan bantuan papan digital dan setiap siswa menggunakan Chromebook,” ungkapnya.

Dia mengatakan dengan penerapan Kurikulum Merdeka ini, sekolah berharap agar pembelajaran semakin kontekstual dan berpusat pada peserta didik.

“Anak-anak bisa belajar sesuai dengan pengalaman yang dekat terhadap kehidupan dan lingkungan mereka sehari-hari dan pembelajaran menjadi lebih aktif melalui pengalaman belajar yang diberikan” tutupnya. (Adv/fk)

5558015364031046774-min

#Trending Artikel

Terpopuler

banner-iklan-sidebar-300x300-1

Latest Post