84c3597a-ad6b-455a-8723-d07f7b950117

Transformasi Digital Desa Kukar: Dari Pelayanan Publik Hingga Tata Kelola Keuangan yang Lebih Transparan

KepaDIALOGIS.CO – Komitmen Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dalam mewujudkan Kukar Idaman terus diperkuat dengan langkah-langkah nyata di tingkat desa.

Salah satu yang menonjol adalah transformasi digital yang secara perlahan tapi pasti mulai mengubah wajah pelayanan publik dan pengelolaan administrasi desa.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menegaskan bahwa digitalisasi bukan sekadar tren, tapi kebutuhan yang menjadi bagian dari strategi peningkatan kualitas pelayanan desa.

Salah satu langkah nyatanya adalah pengoperasian aplikasi Sidesa sejak 2023, platform yang menyajikan data kelembagaan, pelayanan publik, dan perencanaan pembangunan.

Namun, dari semua aplikasi yang diterapkan, Arianto menyebut Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) sebagai yang paling stabil dan konsisten.

“Awalnya digunakan secara offline, tapi sejak akhir 2022 sudah full online. Ini membuat pengelolaan keuangan desa jadi lebih transparan dan mudah dipantau,” ujarnya pada Jumat (2/5/2025).

Langkah digitalisasi itu juga diperkuat dengan hadirnya aplikasi Si Pacar Kuda, inovasi lokal untuk pencairan keuangan desa secara digital.

Aplikasi ini telah diimplementasikan secara penuh sejak 2023, menyatu dengan program Dedikasi Keluarga di Sapa. Transaksi keuangan desa pun kini seluruhnya non-tunai, bekerja sama dengan Bankaltimtara.

Menurut Arianto, upaya digitalisasi memerlukan komitmen bersama.

“Banyak aplikasi yang hanya bertahan sebentar karena tidak dikelola dengan baik. Kami tekankan agar desa tidak asal mengadopsi aplikasi tanpa kajian manfaat dan kesiapan,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan kepala desa dan BPD agar selalu melakukan evaluasi atas aplikasi yang digunakan.

“Kalau tidak relevan atau tidak bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan, lebih baik tidak digunakan,” tambahnya.

Ke depan, DPMD masih membuka ruang untuk pengembangan aplikasi pelayanan khusus BUMDes. Namun dengan 193 BUMDes yang tersebar di Kukar, pihaknya ingin memastikan semuanya benar-benar siap sebelum diluncurkan.

“Prinsip kami sederhana: aplikasi lahir dari kebutuhan nyata. Bukan formalitas. Itulah yang membedakan program yang bertahan lama dengan yang hanya jadi pajangan sesaat,” pungkas Arianto.

5558015364031046774-min

#Trending Artikel

Terpopuler

banner-iklan-sidebar-300x300-1

Latest Post