DIALOGIS.CO – Camat Muara Muntai, Mulyadi, menegaskan kembali komitmennya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, khususnya semenisasi jalan poros yang menghubungkan desa-desa di wilayahnya.
Menurutnya, fokus utama saat ini adalah peningkatan kualitas jalan demi mendukung konektivitas dan ekonomi masyarakat antar desa.
“Kami memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan. Untuk itu, kerja sama antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kecamatan, dan desa sangat diperlukan. Saat ini, pembangunan jalan poros sudah mengalami kemajuan, meski masih ada sekitar 40 persen jalan yang belum disemenisasi,” ujar Mulyadi, Selasa (12/11/2024).
Mulyadi menyebut bahwa prioritas pemerintah kecamatan adalah mengganti jembatan ulin tua dengan jalan yang disemenisasi, terutama di area-area pasar untuk memudahkan mobilitas warga dan akses perdagangan.
“Bahan ulin semakin sulit, jadi kami memilih semenisasi karena lebih tahan lama dan sesuai kondisi geografis di sini,” katanya.
Dengan kondisi desa-desa yang tersebar dan dipisahkan sungai maupun danau, pembangunan jalan menjadi tantangan tersendiri.
Enam desa, seperti Desa Leka dan Perian, berada di jalan poros Kukar-Kubar yang sangat strategis untuk penghubung antar desa.
Pemkab Kukar turut memberikan dukungan berupa anggaran dan teknis untuk mempercepat semenisasi jalan.
“Kami sangat terbantu, dan semenisasi menjadi solusi jangka panjang,” terang Mulyadi.
Ia menargetkan seluruh jalan poros di Muara Muntai akan selesai disemenisasi pada 2025 dan saat ini, fokus utama masih pada peningkatan jalan di Desa Muara Muntai Ilir dan Kayu Batu yang membutuhkan peninggian dan semenisasi.
Mulyadi optimis bahwa perbaikan infrastruktur jalan akan meningkatkan ekonomi masyarakat dengan membuka akses distribusi hasil pertanian dan produk lokal.
“Infrastruktur yang baik akan memperluas akses pasar bagi produk desa dan meningkatkan pendapatan warga,” jelasnya.
Ia juga berharap perbaikan akses jalan akan mendorong sektor pariwisata lokal, menarik lebih banyak wisatawan ke Muara Muntai yang terkenal dengan keindahan danau dan ekosistem sungainya.
“Dengan infrastruktur yang baik, sektor pariwisata bisa berkembang dan memberi dampak positif bagi perekonomian desa,” tutupnya. (Adv/fk)
