DIALOGIS.CO – Desa Kersik tengah berupaya memanfaatkan potensi sumber daya alam berupa air laut untuk memproduksi garam sebagai salah satu strategi meningkatkan pendapatan desa.
Kepala Desa Kersik, Jumadi, menyebut bahwa program ini masih berada pada tahap awal dan membutuhkan dukungan berbagai pihak, termasuk pembinaan dan riset yang mendalam.
“Saat ini proses pembuatan garam masih dalam tahap uji coba, dan kami masih memerlukan banyak pembinaan untuk memastikan keberhasilannya,” ungkap Jumadi pada Kamis (21/11/2024).
Jumadi menjelaskan bahwa perbedaan cuaca di Desa Kersik menjadi kendala utama dalam proses produksi garam. Hal ini memerlukan riset serta pengembangan lebih lanjut untuk mengoptimalkan potensi produksi di wilayah tersebut.
“Kami masih membutuhkan riset dan analisis lebih lanjut untuk mengatasi kendala cuaca yang menjadi tantangan utama,” tambahnya.
Proyek ini dikelola oleh kelompok tani setempat yang mendapatkan bantuan signifikan dari Dinas Kelautan dan Perikanan.
Selain mendukung produksi garam, dinas tersebut juga membantu para nelayan di Desa Kersik dalam pengelolaan budidaya tambak, pengembangan perikanan, serta aspek lain yang mendukung perekonomian masyarakat pesisir.
“Dinas Kelautan dan Perikanan banyak membina kelompok tani di desa kami, memberikan pengaruh besar terhadap pengembangan potensi lokal,” ujar Jumadi.
Untuk memastikan keberlanjutan program ini, Jumadi menekankan pentingnya administrasi yang baik agar desa dapat terus mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah maupun provinsi.
“Bantuan dari Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi sangat penting untuk merealisasikan apa yang kami rencanakan,” pungkasnya.
Melalui program produksi garam ini, Desa Kersik berharap dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan memanfaatkan potensi lokal secara maksimal.
Dengan pembinaan dan pengembangan yang berkelanjutan, Jumadi optimis bahwa produksi garam di Desa Kersik akan memberikan kontribusi nyata terhadap kesejahteraan warga. (Adv/fk)
