DIALOGIS.CO – Sampah menjadi salah satu faktor utama penyebab berbagai penyakit, sehingga pengelolaannya membutuhkan perhatian khusus. Kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan pun semakin meningkat sebagai langkah preventif untuk mencegah dampak buruk dari sampah, seperti penyebaran bakteri dan virus.
Sebagai salah satu wilayah dengan kepadatan penduduk cukup tinggi di Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), Kelurahan Loa Ipuh menghasilkan volume sampah yang besar setiap harinya. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah ini berpotensi menumpuk, mencemari lingkungan, menyumbat saluran air yang bisa memicu banjir, serta menjadi tempat berkembangnya berbagai penyakit.
Lurah Loa Ipuh, Erri Suparjan, menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah serius dalam mengatasi permasalahan sampah di wilayahnya.
“Kami telah menjalankan beberapa program untuk menangani persoalan sampah, salah satunya melalui program bank sampah,” ungkap Erri Suparjan, Kamis (13/3/2025).
Sebagai bagian dari solusi, Kelurahan Loa Ipuh telah mengembangkan bank sampah di setiap RT agar pengelolaan sampah bisa lebih efektif. Sampah yang terkumpul akan dipilah dan diolah kembali menjadi produk bernilai ekonomis, yang tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat.
“Sampah yang berhasil dikumpulkan akan diproses kembali menjadi produk yang memiliki nilai jual,” jelasnya.
Selain pengelolaan sampah secara teknis, pihak kelurahan juga berupaya mengubah pola pikir masyarakat agar lebih disiplin dalam membuang sampah pada tempatnya. Erri menekankan bahwa edukasi dan sosialisasi menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Sebanyak apa pun upaya yang kami lakukan, jika masyarakat tidak disiplin, hasilnya tidak akan maksimal. Oleh karena itu, kami terus melakukan edukasi agar mindset masyarakat terhadap sampah bisa berubah,” tutupnya.
Dengan adanya program ini, diharapkan pengelolaan sampah di Kelurahan Loa Ipuh dapat berjalan lebih baik, sehingga kebersihan lingkungan tetap terjaga dan risiko pencemaran serta penyakit akibat sampah dapat diminimalkan. (Adv/fk)