DIALOGIS.CO – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara, Tauhid Aprilian Noor, menanggapi dampak efisiensi anggaran yang dihadapi oleh lembaganya.
Tauhid menjelaskan bahwa efisiensi anggaran tersebut tidak berdampak signifikan terhadap pelaksanaan program-program yang ada.
“Memang ada dampak pada pembangunan fisik sekolah, di mana seharusnya kita bisa membangun 10 sekolah, kini hanya bisa turun menjadi 8,” ungkapnya, Rabu (26/3).
Ia menekankan bahwa imbas dari efisiensi tersebut terutama dirasakan di sektor pembangunan infrastuktur pendidikan.
Meskipun jumlah sekolah yang direncanakan mengalami pengurangan, Tauhid menegaskan bahwa program pendidikan lainnya tetap berjalan.
“Kita perlu memilah dan memprioritaskan mana yang harus didahulukan dan mana yang bisa sedikit diabaikan,” lanjutnya.
Ini mencerminkan sikap proaktif dari pihak Disdikbud dalam menghadapi keterbatasan anggaran yang ada.
Tauhid juga menyoroti bahwa meskipun volume peningkatan fisik berkurang, masih ada upaya untuk mempertahankan kualitas pendidikan.
“Misalnya, jika kita merencanakan peningkatan fisik untuk 40 sekolah tahun ini, karena efisiensi, mungkin hanya bisa dilaksanakan untuk 35 sekolah,” jelas Tauhid.
Dengan cara ini, pihaknya berusaha agar kualitas pendidikan tidak terganggu, meskipun ada penyesuaian dalam jumlah pembangunan.
Tauhid menegaskan pentingnya strategi dalam mengelola anggaran yang tersedia.
“Kita harus bisa menentukan prioritas dengan tepat agar sumber daya yang ada bisa digunakan secara optimal,” ujarnya.
Hal ini menunjukkan komitmen Dinas Pendidikan dalam memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik meskipun dalam situasi yang tidak ideal.
Tauhid menambahkan bahwa kondisi ini juga dapat menjadi kesempatan untuk mengevaluasi kembali program-program yang ada.
“Kita bisa mengevaluasi setiap program, agar lebih efisien dan efektif dalam mencapai target-target pendidikan yang kita inginkan,” imbuhnya.
Dalam kondisi anggaran yang terbatas, tauhid berharap adanya dukungan dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk turut aktif berkontribusi dalam pengembangan pendidikan.
“Semua pihak perlu bersinergi agar kita bisa tetap memberikan pendidikan yang berkualitas meskipun dalam keterbatasan sumber daya,” pungkasnya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara akan terus berupaya untuk memelihara dan meningkatkan mutu pendidikan, meskipun sedang menghadapi tantangan efisiensi anggaran yang ada. (Adv/fk)