DIALOGIS.CO – Embung Maluhu yang baru saja diresmikan oleh Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, tidak hanya memberikan manfaat besar bagi sektor pertanian, tetapi juga membuka peluang bagi sektor pariwisata di Kelurahan Maluhu.
Setelah kegiatan panen jagung dan ikan, serta silaturahmi dengan anggota KTNA (Kelompok Tani Nelayan Andalan), Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, berbagi cerita mengenai pemanfaatan dan harapan ke depan terhadap Embung Maluhu.
Menurut Tri Joko Kuncoro, panen jagung dan ikan yang dilaksanakan oleh kelompok tani di wilayahnya merupakan hasil dari upaya pemanfaatan lahan yang sebelumnya tidak tergarap dengan optimal.
“Lahan di daerah pegunungan ini, yang lama tidak tergarap, kami dukung untuk dikelola oleh kelompok tani, dan alhamdulillah sudah bisa dinikmati hasilnya,” ungkapnya.
Keberhasilan ini, lanjutnya, tidak terlepas dari adanya Embung Maluhu yang berfungsi sebagai cadangan air untuk mendukung kegiatan pertanian, terutama saat periode tanam kedua.
Namun, perjalanan menuju keberhasilan ini tidaklah mudah. Sebelumnya, panen pertama gagal akibat kesulitan air dan terdapat hewan monyet di wilayah tersebut.
“Pada periode pertama, kami mengalami kendala kesulitan air dan banyaknya hewan monyet. Tapi alhamdulillah, pada tanam kedua ini berhasil berkat adanya Embung,” lanjutnya.
Selain itu, Lurah Maluhu juga mengungkapkan bahwa keberadaan Embung Maluhu turut mendukung aliran irigasi yang mencakup wilayah RT 17, 18, 19, 20, dan 21.
“Embung ini menjadi integrasi yang penting untuk mengalirkan air ke kelompok tani yang berada di sekitar kawasan tersebut,” jelasnya.
Terkait dengan wacana menjadikan Embung Maluhu sebagai destinasi wisata, Tri Joko menyambut baik dukungan dari Bupati dan Dinas Pekerjaan Umum yang berencana melakukan beberapa penyempurnaan untuk mempercantik kawasan embung.
Selain itu, Kelurahan Maluhu sudah beberapa kali melaksanakan event, seperti mancing dan festival Embung Maluhu, yang turut meramaikan kawasan ini.
“Kami berharap, dengan adanya penyempurnaan ini, Embung Maluhu tidak hanya bermanfaat untuk pertanian, tetapi juga bisa menjadi objek wisata yang menarik bagi pengunjung,” harapnya.
Tri Joko juga menyebutkan bahwa pada bulan Mei mendatang, Embung Maluhu akan menjadi salah satu lokasi kegiatan dalam rangka memperingati ulang tahun ke-55 Kelurahan Maluhu.
Berbagai acara menarik akan digelar, dan Embung Maluhu menjadi bagian penting dari rangkaian acara tersebut.
Harapannya, dengan integrasi sektor pertanian dan pariwisata, Kelurahan Maluhu dapat semakin berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat setempat. (Adv/fk)