DIALOGIS.CO– Sekretaris Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Darlis Pattalongi, mengungkapkan keprihatinannya terhadap pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah yang dinilainya mulai bergeser dari tujuan utamanya. Ia menyebut kegiatan tersebut seharusnya menjadi ruang positif untuk pengembangan minat dan bakat, bukan justru menjadi celah terjadinya perundungan di kalangan siswa.
Menurut Darlis, kegiatan di luar kurikulum formal harus dirancang dengan memperhatikan keberagaman kondisi fisik, mental, dan ekonomi para peserta didik. Ia mengingatkan bahwa ekstrakurikuler tidak boleh berubah menjadi ajang eksklusif yang menimbulkan tekanan sosial atau kesenjangan antar siswa.
“Kami minta pihak sekolah betul-betul mengelola kegiatan ekstrakurikuler secara inklusif dan proporsional. Jangan sampai kegiatan yang seharusnya menyenangkan justru jadi beban bagi siswa,” ujarnya.
Darlis mendorong agar Dinas Pendidikan bersama sekolah melakukan evaluasi rutin terhadap program-program ekstrakurikuler yang berjalan, memastikan bahwa setiap kegiatan berjalan dengan aman, sehat, dan mendukung perkembangan siswa secara holistik.
Ia juga mengingatkan bahwa anggaran seperti BOSNAS dan BOSDA dapat dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan ekstrakurikuler tanpa membebani orang tua. Ia menyoroti kecenderungan sekolah-sekolah yang menyelenggarakan kegiatan berbiaya tinggi, seperti program yang mensyaratkan seragam khusus, perlengkapan make-up, atau peralatan mahal lainnya.
“Banyak siswa ikut kegiatan tertentu hanya karena tidak ingin tertinggal dari teman-temannya. Padahal belum tentu mereka mampu secara finansial. Ini yang harus dihindari,” jelas Darlis.
Ia menambahkan, kondisi tersebut bisa menciptakan ruang diskriminasi atau perundungan terhadap siswa yang tidak bisa mengikuti kegiatan karena keterbatasan biaya. Hal ini, menurutnya, bertentangan dengan semangat pendidikan yang setara dan berkeadilan.
“Ekstrakurikuler seharusnya menjadi wadah pembentukan karakter, bukan menjadi sumber kecemasan atau ketidaknyamanan bagi siswa,” tegasnya.
Komisi IV DPRD Kaltim, kata Darlis, akan terus mengawal agar pihak sekolah lebih selektif dalam merancang kegiatan ekstrakurikuler dan memastikan program yang dibuat tidak menimbulkan tekanan sosial atau kesenjangan antar siswa. (Adv/Ina)