DIALOGIS.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur kembali disorot terkait pengelolaan aset bangunan milik daerah yang mangkrak. Salah satu yang menjadi sorotan adalah eks-Hotel Atlet yang hingga kini belum difungsikan secara maksimal.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Jahidin, mendorong agar gedung tersebut segera dialihfungsikan menjadi fasilitas publik yang lebih produktif, yakni asrama mahasiswa. Ia menilai keberadaan bangunan tersebut bisa menjawab persoalan keterbatasan tempat tinggal bagi mahasiswa luar daerah yang menempuh pendidikan di Samarinda.
“Daripada jadi monumen kosong, lebih baik dimanfaatkan untuk hal yang bermanfaat langsung bagi rakyat. Asrama mahasiswa jauh lebih relevan dan berguna,” tegas Jahidin.
Menurutnya, banyak mahasiswa dari pelosok Kalimantan Timur menghadapi kesulitan ekonomi, terutama terkait biaya indekos. Dengan mengalihkan fungsi eks-Hotel Atlet menjadi asrama, pemerintah bisa hadir langsung membantu mereka.
Ia pun mengkritisi pola pembangunan yang selama ini lebih berorientasi pada proyek baru ketimbang pemanfaatan infrastruktur yang telah ada. Ia menyebut beberapa bangunan seperti stadion dan pesantren megah di Kaltim yang terbengkalai menjadi bukti ketidaksinambungan kebijakan.
“Kalau hanya membangun tanpa merawat, itu bukan kemajuan. Itu pemborosan. Kita sudah punya bangunan, kenapa tidak difungsikan?” sindirnya.
Lebih lanjut, Jahidin menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap arah kebijakan pembangunan Pemprov Kaltim, dengan fokus pada efisiensi, kebermanfaatan, dan keberpihakan kepada rakyat kecil.
“Anak-anak muda ini adalah masa depan Kaltim. Memberikan mereka tempat tinggal yang layak adalah bentuk investasi jangka panjang,” pungkasnya. (Adv/Ina)