DIALOGIS.CO – Kerusakan parah pada akses jalan penghubung antara kawasan Sambutan dan Merdeka di Samarinda menuai sorotan tajam dari anggota DPRD Kalimantan Timur. Jalan yang sebelumnya menjadi jalur vital masyarakat kini terancam lumpuh total akibat longsor yang menggerus badan jalan.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Subandi, meminta Pemerintah Kota Samarinda segera bertindak cepat. Ia menilai, lambannya respons terhadap kerusakan infrastruktur, khususnya di daerah pinggiran, merupakan bentuk ketimpangan yang harus segera diperbaiki.
“Ini bukan hanya soal jalan rusak. Ini soal keselamatan warga dan kelangsungan aktivitas ekonomi masyarakat,” tegas Subandi.
Ia menambahkan, ruas jalan yang terdampak sebenarnya baru diresmikan pada Maret 2024. Hal itu, menurutnya, menimbulkan pertanyaan besar terkait kualitas pekerjaan konstruksi. Subandi menekankan pentingnya investigasi kontrak proyek tersebut.
“Jika masih dalam masa garansi, seharusnya kontraktor yang bertanggung jawab. Pemerintah jangan segan menuntut perbaikan sesuai kesepakatan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Subandi mendesak agar Pemkot tidak hanya memperbaiki secara darurat, melainkan segera menyusun kajian teknis menyeluruh terkait struktur jalan dan sistem penahan tanah. Hal ini untuk mencegah terjadinya kerusakan berulang yang berujung pada pemborosan anggaran.
“Perbaikan tambal sulam hanya menunda masalah. Kita butuh rekonstruksi jalan berbasis mitigasi bencana, apalagi daerah ini rawan longsor,” katanya.
Politisi asal PKS tersebut juga menyoroti bahwa masalah seperti ini sering kali terjadi di kawasan pinggiran kota yang luput dari prioritas pembangunan. Ia meminta agar pemerataan pembangunan benar-benar diwujudkan, bukan sekadar slogan.
“Warga di pinggiran juga berhak atas akses jalan yang aman dan layak. Jangan hanya infrastruktur utama yang dipoles, sementara akses warga diabaikan,” tutup Subandi. (Adv/Ina)