Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Darlis Pattalongi.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Darlis Pattalongi.

Darlis Tekankan Kesejahteraan Tenaga Medis: “Gedung Bisa Dibangun, Tapi Dokter Butuh Dihargai”

DIALOGIS.CO – Maraknya pembangunan fasilitas kesehatan di Kalimantan Timur memang patut diapresiasi. Namun di balik kemegahan gedung rumah sakit dan pusat layanan kesehatan baru, terdapat kekhawatiran yang disuarakan Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Darlis Pattalongi.

Menurut Darlis, perhatian pemerintah tidak boleh berhenti pada infrastruktur fisik semata. Tenaga medis yang menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan justru sering kali terabaikan, baik dalam hal kesejahteraan maupun dukungan operasional.

“Dokter dan tenaga kesehatan kita hari ini menghadapi tekanan berat. Bukan karena tidak mampu bekerja, tapi karena merasa kurang dihargai secara finansial dan moral,” ucap Darlis.

Ia menyoroti rendahnya tunjangan dan insentif bagi para dokter di rumah sakit milik pemerintah daerah. Tak sedikit dari mereka memilih meninggalkan fasilitas publik dan mencari peluang lain karena merasa beban kerja tidak sebanding dengan kompensasi yang diterima.

“Ini bukan soal ketamakan. Ini soal kelangsungan hidup dan rasa dihargai. Kalau mereka memilih pindah, siapa yang bisa menyalahkan?” tambahnya.

Kekhawatiran Darlis semakin besar seiring dengan meningkatnya daya tarik kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang bisa menyedot SDM unggul dari wilayah sekitar, termasuk Kaltim. Ia menyebut, jika tidak ada langkah cepat, maka distribusi tenaga medis akan semakin timpang.

“Jangan sampai tenaga medis kita jadi korban urbanisasi karena daerah tidak siap bersaing dalam hal kesejahteraan,” katanya.

Lebih jauh, Darlis menekankan pentingnya pembenahan skema anggaran, di mana fokus tidak hanya diarahkan pada pembangunan fisik, tetapi juga pada penguatan sumber daya manusia. Menurutnya, gedung yang mewah tidak akan berarti banyak jika di dalamnya tidak ada tenaga medis yang kompeten dan termotivasi.

“Kesehatan itu investasi jangka panjang. Dan fondasi utamanya adalah dokter dan perawat yang mau dan mampu melayani masyarakat dengan tulus,” jelasnya.

Ia pun berharap pemerintah daerah mulai menyusun strategi insentif yang lebih manusiawi dan realistis, termasuk tunjangan daerah, peningkatan kapasitas, dan jaminan karier bagi tenaga medis.

“Gedung bisa dibangun dalam setahun. Tapi membentuk dokter yang berkualitas butuh proses bertahun-tahun. Jangan tunggu sampai mereka pergi baru kita sadar,” tutup Darlis. (Adv/ina)

5558015364031046774-min

#Trending Artikel

Terpopuler

banner-iklan-sidebar-300x300-1

Latest Post