Plt. Kepala Dinas Sosial Kukar, Yuliandris.
Plt. Kepala Dinas Sosial Kukar, Yuliandris.

Pemkab Kukar Perkuat Penanganan Stunting Lewat Integrasi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional

DIALOGIS.CO – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat program penanganan stunting melalui integrasi data penerima manfaat berbasis Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSN).

Plt. Kepala Dinas Sosial Kukar, Yuliandris, menyampaikan bahwa DTSN saat ini menjadi acuan utama dalam penyaluran berbagai program perlindungan sosial.

Menurutnya, Program Keluarga Harapan (PKH) ditujukan bagi keluarga yang masuk kategori desil 1 hingga desil 4, sementara program lain seperti beasiswa dari Dinas Pendidikan menyasar anak-anak dari desil 1 hingga desil 5.

“Batas maksimal sasaran kita sampai desil 5, sedangkan desil 6 sampai desil 10 sudah dikategorikan mampu,” jelas Yuliandris, Rabu (20/8/2025).

Ia menambahkan, meskipun pemerintah melakukan efisiensi anggaran, bantuan sosial yang bersifat langsung tetap berjalan.

“Untuk bantuan tunai, bantuan permakanan, alat bantu disabilitas, serta program perlindungan sosial lainnya masih aman dan tidak terdampak signifikan,” tegasnya.

Terkait jumlah penerima bantuan tahun ini, Yuliandris menyebut data terus diperbarui sehingga angka pasti hanya bisa dilihat langsung melalui sistem.

“Jumlah penerima terus bergerak karena verifikasi dan validasi masih berlangsung,” ujarnya.

DTSN sendiri merupakan hasil penggabungan dari beberapa sumber data, yaitu Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), dan Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

Ketiganya disatukan menjadi basis data tunggal yang kini digunakan secara nasional.

Dengan adanya DTSN, pemerintah daerah lebih mudah menentukan sasaran yang tepat, termasuk dalam program pencegahan dan penanganan stunting.

“Data tunggal ini membuat program lebih terarah, sehingga bantuan betul-betul diterima oleh keluarga yang membutuhkan, khususnya bagi anak-anak yang rentan stunting,” terang Yuliandris.

Ia menegaskan, penanganan stunting di Kukar bukan hanya menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan, melainkan perlu sinergi lintas sektor.

Dukungan program sosial dari Dinas Sosial, terutama melalui bantuan permakanan bagi kelompok rentan, disebutnya menjadi bagian penting dalam menjaga pemenuhan gizi keluarga.

“Harapannya, dengan pemanfaatan DTSN, program pengentasan stunting di Kukar bisa lebih efektif. Semua intervensi, baik dari aspek kesehatan, pendidikan, maupun perlindungan sosial, akan saling terintegrasi untuk mencapai target penurunan angka stunting,” pungkasnya. (Adv/fk)

FLAYER

#Trending Artikel

Terpopuler

239_20250930_235813_0000

Latest Post