53

DPMD Kukar Dorong Desa Mandiri Lewat Inovasi Ekonomi Lokal, Loh Sumber Jadi Contoh Inspiratif

DIALOGIS.CO – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat komitmennya dalam membangun kemandirian ekonomi di tingkat desa. Salah satu bentuk nyata keberhasilan program tersebut terlihat dari Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu, yang sukses mengembangkan produk unggulan berbasis olahan tempe.

Kepala DPMD Kukar, Arianto, mengatakan bahwa penguatan ekonomi desa tidak bisa hanya mengandalkan dana desa. Kemandirian, menurutnya, lahir dari kemampuan masyarakat dan kepala desa dalam mengelola potensi lokal secara kreatif dan berkelanjutan.

“Penguatan ekonomi desa tidak hanya bergantung pada dana desa, tetapi juga pada kemampuan kepala desa dan masyarakat dalam mengelola potensi lokal,” ujarnya, Rabu (10/9/2025).

Salah satu wujud nyata semangat itu datang dari kepemimpinan Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno, yang mampu menggandeng kelompok UMKM dan PKK dalam mengembangkan usaha bersama berbasis olahan tempe. Produk unggulannya, keripik tempe, kini berkembang pesat berkat pendampingan dari perusahaan mitra, baik dalam inovasi kemasan maupun pengembangan varian rasa.

“Tempe memiliki potensi luar biasa. Di luar negeri, termasuk Amerika Serikat, tempe sudah menjadi konsumsi masyarakat sebagai sumber protein nabati dan alternatif pengganti protein hewani. Hal ini sejalan dengan visi Desa Loh Sumber yang melihat peluang ekspor produk unggulannya,” jelas Arianto.

Ia menegaskan, DPMD Kukar mendorong desa-desa lain untuk meniru langkah inovatif ini. Kreativitas, sinergi masyarakat, dan dukungan pemerintah menjadi kunci agar desa mandiri secara ekonomi dan mampu membuka peluang pasar lebih luas.

“Kami ingin desa-desa lain mengikuti jejak Loh Sumber. Dengan inovasi dan kerja sama yang baik, bukan tidak mungkin produk lokal kita bisa menembus pasar nasional bahkan internasional,” tambahnya.

Sementara itu, Sukirno menjelaskan sistem pemberdayaan warga yang diterapkan. Proses produksi dilakukan secara gotong royong, melibatkan pengrajin dan anggota PKK dalam setiap tahap pembuatan.

“Misalnya kebutuhan produksi 20 kilogram, kami bagi ke empat pengrajin, masing-masing lima kilogram. PKK kemudian melanjutkan pengolahan hingga siap dikemas. Ke depan, kami juga berencana melibatkan anak-anak sekolah agar mereka mendapat pengalaman dan tambahan penghasilan,” tutur Sukirno.

Prestasi Loh Sumber pun tidak berhenti di situ. Desa ini pernah meraih Juara II Lomba Inovasi di Big Mall Samarinda (2023) serta menjuarai ajang Posyantek tingkat kabupaten.

“Alhamdulillah, produk unggulan ini sudah mendapat pengakuan. Tahun ini kami tidak ikut lomba karena memberi kesempatan desa lain, tapi komitmen kami tetap sama, yakni mengembangkan UMKM agar semakin maju,” tutup Sukirno. (Adv/fk)

FLAYER

#Trending Artikel

Terpopuler

239_20250930_235813_0000

Latest Post