DIALOGIS.CO – Dikenal sebagai lumbung energi nasional, Kalimantan Timur (Kaltim) kini dihadapkan pada tantangan besar terkait lahan-lahan bekas tambang yang terbengkalai. Meski menyisakan kerusakan lingkungan, lahan eks tambang ini justru dipandang sebagai peluang strategis untuk dikembangkan menjadi potensi baru yang lebih berkelanjutan.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Subandi, menyoroti banyaknya bekas galian batu bara yang tersebar di berbagai wilayah dan hingga kini belum dimanfaatkan secara maksimal. Ia menilai bahwa lahan-lahan tersebut memiliki potensi besar untuk disulap menjadi destinasi wisata air yang menarik, sekaligus menjadi langkah alternatif dalam pemulihan lahan pascatambang.
Menurut Subandi, pengembangan kawasan wisata air dari eks tambang tak hanya berpeluang mendorong sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, tetapi juga dapat menciptakan lapangan kerja dan mendongkrak pendapatan daerah. Ia mendorong adanya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat lokal untuk merealisasikan potensi ini secara terarah dan ramah lingkungan.
“Lahan eks tambang memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi wisata air jika dikemas dengan baik. Contohnya, di Jawa Timur ada Jatim Park yang sangat unik dan populer dengan wisata airnya,” ucapnya.
Subandi menilai bahwa banyak lahan eks tambang yang bisa dimanfaatkan untuk wisata air, namun saat ini pemanfaatannya masih sangat terbatas. Dirinya menilai bahwa potensi tersebut belum tergarap dengan maksimal, meskipun beberapa upaya sudah ada.
“Kaltim ini banyak eks tambang yang bisa digunakan, karena menurut saya saat ini belum diberdayakan dengan baik. Sudah ada beberapa, tapi sangat minim,” jelasnya.
Subandi juga menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam mengembangkan destinasi wisata baru di Kaltim.
Dirinya mengajak pemerintah daerah untuk belajar dari daerah lain yang telah berhasil mengembangkan sektor pariwisatanya dengan baik.
“Kita perlu belajar dari daerah lain yang sudah berhasil mengembangkan pariwisatanya. Dengan anggaran yang kita miliki, yang penting adalah memiliki rencana yang baik dan belajar dari daerah yang sudah berkembang pariwisatanya,” ucapnya.
Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga mengajak pemerintah daerah untuk lebih serius dalam mengelola dan meningkatkan destinasi wisata yang ada di Kaltim, terlebih dengan kedatangan banyak pengunjung dari luar daerah seiring dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
“Harapan saya, pemerintah provinsi harus bisa mengelola dan meningkatkan titik-titik destinasi wisata yang ada. Kita sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN) akan kedatangan banyak masyarakat dari luar Kaltim yang membutuhkan hiburan dan destinasi wisata,” harapnya.
Selain itu, Subandi menyoroti bahwa Kaltim masih minim dalam hal destinasi wisata yang dikelola dengan baik. Lebih lanjut kata Subandi, mendorong Dinas Pariwisata Kaltim untuk dapat lebih kreatif dalam menciptakan dan memperbaiki destinasi wisata yang ada, serta menginovasi titik-titik baru yang dapat menarik wisatawan.
“Kaltim masih minim dalam hal destinasi wisata yang dikelola dengan baik. Artinya, Dinas Pariwisata harus kreatif menciptakan titik-titik baru yang sudah ada diperbaiki dan yang belum ada di inovasi,” ihwal Subandi.
Subandi berharap agar dengan pemanfaatan lahan eks tambang yang optimal, Kaltim dapat menjadi destinasi wisata yang lebih dikenal dan diminati, sekaligus memberikan kontribusi positif bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim.
“Kita punya anggaran, yang penting kita punya rencana yang baik dan belajar dari daerah yang sudah berkembang pariwisatanya. Dengan begitu, Kaltim bisa menjadi destinasi wisata yang lebih dikenal dan diminati,” pungkasnya. (Adv/Ina)