DIALOGIS.CO – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2025 dapat melampaui Rp1 triliun. Target ini didasari pada potensi besar dari sektor pajak dan retribusi yang dinilai masih bisa digarap secara optimal.
Kepala Bapenda Kukar, Bahari Jokosusilo, menjelaskan bahwa pendapatan dari transfer pemerintah pusat maupun provinsi sudah memiliki ketentuan tetap. Karena itu, ruang peningkatan terbesar berada pada PAD yang bersumber dari aktivitas ekonomi masyarakat di daerah.
“Yang bisa kami pacu memang PAD, terutama dari pajak dan retribusi. Kalau dari pusat atau provinsi, sudah ada aturannya,” ujarnya saat ditemui awak media, Kamis (14/8/2025).
Bahari menyebut sejumlah sektor retribusi, seperti parkir, pasar, dan pemanfaatan aset daerah, masih memiliki ruang besar untuk dioptimalkan.
Potensi tersebut diyakini akan menjadi penopang penting dalam mendorong pertumbuhan PAD tahun ini.
“Selain retribusi, Bapenda juga mengandalkan sektor pajak dari aktivitas ekonomi masyarakat, mulai dari restoran, makanan dan minuman, hiburan, hingga hotel,” jelasnya.
Salah satu fokus yang tengah digarap adalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Bahari menargetkan penerimaan PBB sekitar Rp10 miliar pada 2025, melalui peningkatan pendataan, pemutakhiran informasi, serta kemudahan layanan bagi wajib pajak.
Hingga pertengahan tahun, realisasi PAD Kukar baru mencapai sekitar 40%. Meski demikian, Bahari optimis penerimaan akan melonjak di semester kedua, seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi dan konsumsi masyarakat.
“Biasanya konsumsi masyarakat meningkat di semester dua, dan ini berpengaruh langsung terhadap penerimaan pajak,” tuturnya.
Sebagai langkah penguatan, Bapenda Kukar akan memperbaiki sistem pendataan, mempermudah layanan pajak, serta memperluas kerja sama lintas sektor.
“Mudah-mudahan semua berjalan sesuai rencana dan PAD bisa melampaui proyeksi,” pungkasnya. (Adv/fk)
