DIALOGIS.CO – Camat Kecamatan Muara Muntai, Mulyadi, menjelaskan upaya dan strategi yang diterapkan untuk memperkuat ketahanan pangan di wilayahnya.
Menurut Mulyadi, Kecamatan Muara Muntai memiliki karakteristik yang unik dibanding kecamatan lainnya, karena desa-desa di wilayah ini terpisah oleh sungai, dan sebagian besar penduduk tinggal di pinggir sungai.
“Ketahanan pangan di Muara Muntai mayoritas bergantung pada sektor perikanan, meskipun ada dua desa, yaitu Desa Perian dan Desa Muara Leka, yang memiliki fokus pada perkebunan,” kata Mulyadi pada Selasa (12/11/2024).
Mulyadi mengungkapkan, desa yang memiliki fokus pada perkebunan tersebut dikarena posisi wilayahnya yang jauh dari aliran sungai, sehingga membuat mayoritas masyarakat yang berada di desa tersebut fokus pada sawit dan tanaman perkebunan lainnya untuk menjadi usaha lokal.
“Sektor perkebunan yang ada di Desa Muara Leka dan Perian yaitu sawit dan perkebunan buah seperti semangka sebagainya,” jelas Mulyadi.
Tidak hanya itu, Mulyadi juga mengungkapkan bahwa perikanan menjadi penggerak utama ekonomi masyarakat setempat.
Untuk mendukung ketahanan pangan, Mulyadi mengatakan bahwa pemerintah kecamatan telah menjalin berbagai bentuk kerja sama, terutama dengan Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) dan kelompok lainnya yang ada diwilayah tersebut.
Melalui kolaborasi ini, pemerintah kecamatan dapat mengomunikasikan kebutuhan warga kepada pemerintah kabupaten dan dinas terkait.
Berbagai bantuan dari dinas, lanjutnya, telah disalurkan untuk mendukung usaha kecil di bidang perikanan, termasuk bantuan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan, subsidi bahan bakar minyak (BBM), dan pakan ikan.
“Bantuan ini diharapkan dapat menunjang kebutuhan nelayan dan usaha perikanan di sini,” ungkap Mulyadi.
Mulyadi berharap bantuan ini mampu meningkatkan pendapatan masyarakat serta memperkuat ekonomi lokal.
“Dengan dukungan pemerintah, semoga pendapatan masyarakat dapat meningkat sehingga ekonomi masyarakat bisa lebih kuat,” tutupnya. (Adv/fk)