DIALOGIS.CO – Munculnya kembali dugaan kasus Covid-19 di Kalimantan Timur (Kaltim) mengundang perhatian serius dari kalangan legislatif. Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti, mengingatkan bahwa situasi ini harus dijadikan peringatan dini agar masyarakat tidak kembali abai terhadap protokol kesehatan dan pentingnya kesiapsiagaan sistem layanan medis.
“Pandemi memang sudah berlalu, tapi virusnya belum hilang. Ini sinyal agar kita tetap waspada,” ucap Damayanti, merespons laporan dua pasien yang dinyatakan reaktif melalui tes antigen di RSUD AWS Samarinda.
Meski salah satu pasien telah pulih dan dipulangkan, Damayanti meminta seluruh pihak tidak memandang enteng kondisi tersebut. Ia menekankan pentingnya respons cepat dari Dinas Kesehatan, termasuk pelacakan kontak erat, peningkatan edukasi publik, serta memastikan kesiapan fasilitas dan tenaga kesehatan.
“Kita tidak perlu panik, tapi harus bertindak cepat dan terbuka. Jangan sampai masyarakat merasa dibiarkan atau kurang informasi,” ujarnya.
Menurut Damayanti, pengalaman masa lalu selama pandemi 2020–2022 harus dijadikan bekal untuk menjaga kesigapan kolektif, baik oleh pemerintah, fasilitas kesehatan, maupun warga.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat kembali disiplin dalam menjalankan pola hidup bersih dan sehat, menjaga daya tahan tubuh, serta segera memeriksakan diri bila mengalami gejala.
“Pencegahan selalu lebih baik daripada penyesalan. Jangan sampai kita kecolongan karena merasa semuanya sudah aman,” tandasnya.
Damayanti menegaskan bahwa transparansi dan kesiapan lintas sektor akan sangat menentukan apakah potensi kemunculan kasus baru ini bisa dikendalikan atau tidak. Ia pun mendorong agar pemerintah daerah tetap aktif menyampaikan perkembangan situasi kepada publik secara berkala.
“Informasi yang jelas dan terbuka akan mencegah kepanikan. Kita pernah melewati masa sulit, jangan biarkan itu terulang hanya karena kita lengah,” pungkasnya. (Adv/Ina)
