DIALOGIS.CO – Pemerintah Desa Loa Pari berencana mengembangkan destinasi wisata baru yang akan dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes).
Kepala Desa Loa Pari, Ketut, menyatakan bahwa pihaknya akan mengalihkan fokus usaha BUMDes dari alat tulis kantor (ATK) menjadi unit usaha pariwisata.
Ketut menjelaskan bahwa perubahan unit usaha ini diputuskan setelah usaha ATK yang berjalan sejak 2017 mengalami kendala perkembangan, terutama karena dampak pandemi COVID-19 pada tahun 2020.
“Kami memulai usaha BUMDes pada akhir 2017 dan pada 2018 sudah berhasil menghasilkan PADes lebih dari 12 juta rupiah. Namun, pandemi pada 2020 berdampak signifikan pada usaha grosir ATK kami,” ungkap Ketut, saat ditemui pada Selasa (12/11/2024).
Untuk itu, Desa Loa Pari berinisiatif mengembangkan tempat wisata dengan konsep camping ground.
“Kami merencanakan untuk fokus pada penyediaan perlengkapan kemping dan kebutuhan pendukung lainnya di tempat wisata ini,” jelas Ketut.
Sebagai bagian dari persiapan, dana desa telah dialokasikan untuk memasang lampu dan instalasi listrik guna menunjang akses ke lokasi wisata.
“Kami telah memasang penerangan dan listrik di area wisata dengan dana desa,” ujarnya.
Ketut mengungkapkan bahwa pembangunan tempat wisata ini baru mencapai 20 persen. Pihak desa menargetkan proyek ini akan selesai dan siap dibuka pada tahun 2026.
“Pembangunannya baru mencapai sekitar 20 persen, dan kami menargetkan pada 2026 tempat wisata ini bisa diluncurkan,” pungkas Ketut.
Dengan adanya tempat wisata ini, Desa Loa Pari berharap dapat meningkatkan PADes dan menciptakan lapangan kerja bagi warga desa, serta mendukung pemulihan ekonomi desa pascapandemi. (Adv/fk)