Plt Kepala Dinkes Kukar, Kusnandar.
Plt Kepala Dinkes Kukar, Kusnandar.

Dinkes Kukar Perkuat Layanan Kesehatan Inklusif, Pelatihan Bahasa Isyarat dan Ketersediaan Terapis Jadi Fokus

DIALOGIS.CO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. Salah satu langkah yang tengah didorong adalah pelatihan bahasa isyarat bagi tenaga kesehatan guna memastikan layanan kesehatan lebih inklusif dan mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat.

Plt Kepala Dinkes Kukar, Kusnandar, mengungkapkan bahwa saat ini pelatihan bahasa isyarat baru tersedia di RSUD AM Parikesit. Namun, pihaknya berupaya memperluas cakupan pelatihan dengan dukungan tim kerja SDMK (Sumber Daya Manusia Kesehatan) serta narasumber yang berkompeten.

Selain peningkatan keterampilan tenaga medis, Dinkes Kukar juga tengah mengoptimalkan pendataan jumlah serta sebaran penyandang disabilitas di wilayahnya. Data ini menjadi kunci dalam penyusunan kebijakan yang lebih tepat sasaran, terutama dalam hal penyediaan layanan terapi. Saat ini, ketersediaan tenaga terapis masih menjadi tantangan, meskipun layanan terapi sudah tersedia di RSUD AM Parikesit.

“Kami menghadapi kendala dalam pemenuhan tenaga kesehatan, baik tenaga penunjang maupun tenaga medis yang memenuhi standar minimal. Selain itu, regulasi terkait pengangkatan tenaga medis juga menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam merekrut terapis khusus yang ketersediaannya di pasaran masih terbatas,” ujar Kusnandar.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa puskesmas dengan status Badan Layanan Umum (BLU) belum memiliki keleluasaan untuk merekrut tenaga tambahan, berbeda dengan rumah sakit yang memiliki fleksibilitas lebih besar. Meski begitu, puskesmas tetap memainkan peran strategis dalam layanan promotif dan preventif, khususnya dalam pemantauan tumbuh kembang anak.

Kusnandar pun mengajak para orang tua untuk memanfaatkan layanan Posyandu dalam mendeteksi dini berbagai gangguan tumbuh kembang anak.

“Banyak kasus seperti hiperaktif pada anak yang dapat dicegah jika terdeteksi lebih awal. Oleh karena itu, program kesehatan balita yang mencakup penimbangan di puskesmas menjadi langkah penting dalam memastikan anak-anak tumbuh dengan optimal,” jelasnya.

Dinkes Kukar berharap sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, dapat mempercepat pemenuhan tenaga kesehatan yang lebih memadai.

“Kami berharap dukungan ini dapat segera terealisasi demi pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Kukar,” tutup Kusnandar. (Adv/fk)

FLAYER

#Trending Artikel

Terpopuler

239_20250930_235813_0000

Latest Post