DIALOGIS.CO – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menggagas pelaksanaan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) sebagai wujud nyata komitmen pemerintah daerah dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya lokal.
PKD 2025 rencananya akan digelar di kawasan Cagar Budaya pada Juni mendatang.
Kegiatan ini dipastikan menjadi agenda penting meski masih dalam tahap perencanaan dan tengah menyesuaikan dengan kondisi keuangan daerah pasca efisiensi anggaran.
“Kita sedang menyusun perencanaan lokasi dan waktu yang tepat untuk PKD, tentunya menyesuaikan dengan kondisi keuangan daerah pasca efisiensi,” ujar Listiana Mugiyati, Penata Layanan Operasional Program Pengembangan Kesenian Disdikbud Kukar, Senin (12/5/2025).
Listiana menjelaskan, PKD bukan hanya sekadar pertunjukan seni, melainkan juga ruang ekspresi dan apresiasi bagi para pelaku seni dan budaya di Kukar.
Menurutnya, keberagaman budaya yang ada di wilayah ini menjadi dasar kuat bagi pemerintah untuk mengakomodasi seluruh elemen kesenian agar dapat berkembang bersama.
“Kami selalu berupaya melibatkan para pelaku seni dan budaya, baik dalam event di daerah maupun luar daerah. Ini bentuk dukungan nyata dari pemerintah,” tegasnya.
Disdikbud Kukar menekankan bahwa PKD memiliki peran penting dalam memperkenalkan keberagaman dan kekayaan budaya lokal kepada masyarakat luas.
Melalui acara ini, pemerintah ingin memastikan nilai-nilai tradisi tetap terjaga di tengah arus modernisasi.
“Ini menjadi cara kita untuk terus melestarikan budaya daerah, agar tidak hilang tergerus zaman,” ucap Listiana.
Selain menjadi ajang hiburan dan edukasi publik, PKD juga diharapkan memberikan kesempatan lebih luas bagi seniman dan budayawan untuk menampilkan keahliannya. Pemerintah menilai hal ini sebagai langkah strategis dalam memperkuat jati diri daerah.
Lebih jauh, Disdikbud Kukar berharap pelaksanaan PKD tidak hanya membangkitkan gairah berkesenian, tetapi juga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.
“Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi pemicu munculnya ruang-ruang kreatif baru yang memberdayakan potensi lokal,” pungkas Listiana. (Adv/fk)
