DIALOGIS.CO – Tingkat kerawanan pemilu di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mencapai 44,28 persen, menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar.
Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Kukar, Bambang Arwanto, menyampaikan bahwa sejumlah langkah telah diambil untuk mengantisipasi potensi kerawanan ini, terutama menjelang Pilkada serentak.
“Kami sudah melakukan pemetaan terhadap penyebab kerawanan pemilu di Kukar. Salah satu penyebab utamanya adalah isu netralitas ASN dan kondisi petahana (incumbent), yang sering menjadi titik gesekan,” ujar Bambang saat ditemui awak media, Selasa (18/11/2024).
Bambang menegaskan bahwa menjaga netralitas aparatur sipil negara (ASN) adalah prioritas dalam meminimalkan konflik atau potensi ketegangan. Pemkab Kukar aktif melakukan monitoring dan sosialisasi langsung hingga ke tingkat dusun, untuk memastikan ASN memahami kewajiban mereka dalam bersikap netral.
“Birokrasi tidak boleh berpihak pada calon kepala daerah mana pun. ASN harus tetap menjaga netralitas dan fokus pada pelayanan masyarakat,” tegas Bambang.
Sosialisasi mengenai kerawanan pemilu dan pentingnya netralitas ASN akan terus dilakukan hingga menjelang pemungutan suara pada 23 November 2024. Bambang juga berharap semua pihak dapat menjaga suasana yang kondusif, dengan mengedepankan etika politik dan kepentingan bersama.
“Kami berkomitmen untuk terus menyampaikan pesan ini melalui berbagai media dan pertemuan langsung. Dengan upaya ini, diharapkan kerawanan pemilu dapat ditekan, dan pelaksanaan pilkada berjalan aman, tertib, dan lancar,” pungkasnya.
Langkah preventif ini menunjukkan keseriusan Pemkab Kukar dalam menjaga stabilitas politik dan sosial menjelang Pilkada, dengan memastikan semua pihak, terutama ASN, menjalankan peran mereka sesuai peraturan yang berlaku. (Adv/fk)