DIALOGIS.CO – Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) menempatkan seni dan budaya sebagai salah satu pondasi utama dalam pengembangan ekonomi lokal, seiring penguatan sektor pariwisata berbasis potensi daerah.
Langkah ini sejalan dengan arahan pemerintah daerah yang mengedepankan ekonomi kreatif, pertanian, dan pariwisata sebagai kunci peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Ini bukan hanya soal hiburan atau pelestarian budaya, tapi bagaimana budaya bisa menopang ekonomi masyarakat,” ujar Plt. Kepala Dispar Kukar, Arianto, Kamis (03/07/2025).
Arianto menjelaskan potensi seni dan budaya di Kukar sangat melimpah, terutama di tingkat kecamatan.
Seni pertunjukan, tradisi adat, dan kerajinan rakyat memiliki nilai ekonomi tinggi jika dikemas tepat dan dikelola berkelanjutan.
Produk budaya ini bisa menjadi unggulan daerah sekaligus atraksi wisata berdaya saing.
Pemkab Kukar memberikan perhatian serius terhadap pengembangan sektor budaya. Dukungan dari Bupati Kukar ditegaskan melalui fokus strategis pada pembinaan kebudayaan.
“Warisan budaya kita harus naik kelas, jadi daya tarik yang bisa dinikmati dan mendatangkan manfaat ekonomi,” kata Arianto.
Pengembangan budaya menurut Arianto bukan sekadar rutinitas seremoni tahunan. Dibutuhkan arah yang jelas dan strategi terukur agar setiap langkah berdampak nyata, meski tetap fleksibel agar masyarakat dapat terus berinovasi.
Dispar Kukar juga mendorong kolaborasi lintas sektor. Keterlibatan komunitas budaya, pelaku ekonomi kreatif, dan lembaga pendidikan menjadi bagian dari upaya membangun ekosistem budaya yang sehat dan produktif.
Harapannya, sektor budaya dapat menciptakan peluang kerja dan membuka ruang kreasi yang inklusif bagi masyarakat.
Dengan fondasi yang semakin kokoh dan dukungan berbagai pihak, Dispar Kukar optimistis seni dan budaya akan tumbuh menjadi penggerak ekonomi kreatif utama, sekaligus memperkuat identitas Kukar sebagai wilayah kaya warisan dan kreativitas. (Adv/fk)