DIALOGIS.CO – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya mendukung pengembangan kewirausahaan muda dengan menyediakan bantuan sarana-prasarana bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Namun, bantuan tersebut tidak diberikan secara langsung, melainkan melalui tahapan tertentu guna memastikan efektivitas dan keberlanjutan usaha penerima bantuan.
Kepala Bidang Kepemudaan dan Kewirausahaan Dispora Kukar, Dery Wardhana, menjelaskan bahwa pihaknya menerapkan sistem seleksi ketat bagi pelaku UMKM yang ingin mendapatkan bantuan usaha.
“Jadi, bagi mereka yang ingin memperoleh bantuan sarana-prasarana, mereka harus terlebih dahulu bergabung di Klinik Wirausaha Pemuda Mandiri (WPM) dan mengikuti pelatihan. Setelah itu, kami akan melihat perkembangan usaha mereka selama satu hingga dua tahun ke depan,” ujarnya.
Melalui proses ini, Dispora Kukar dapat mengevaluasi kesiapan serta komitmen para pelaku usaha dalam mengembangkan bisnis mereka. Jika usaha yang dijalankan menunjukkan perkembangan yang positif dan layak untuk ditingkatkan, barulah mereka dapat mengajukan permohonan bantuan usaha.
“Kami juga memberikan panduan dalam proses pengajuan permohonan bantuan, termasuk melengkapi Nomor Induk Berusaha (NIB),” tambah Dery.
Saat ini, program bantuan sarana-prasarana untuk UMKM masih dalam tahap perencanaan. Dispora Kukar telah menerima sejumlah usulan dari pelaku usaha yang ingin mengembangkan bisnisnya.
“Mudah-mudahan pada anggaran perubahan nanti, kami bisa merealisasikan bantuan bagi mereka yang sudah memenuhi persyaratan,” ungkapnya.
Selain bantuan sarana-prasarana, Dispora Kukar juga aktif dalam membina serta mendampingi pelaku usaha muda. Sejak tahun 2022, setidaknya 2.050 pelaku usaha telah menjadi mitra Dispora dalam program kewirausahaan.
“Kami tidak bisa menjalankan program ini sendiri tanpa dukungan para mitra. Oleh karena itu, kami terus membangun sinergi dengan komunitas kewirausahaan untuk memperkuat ekosistem usaha di Kukar,” jelas Dery.
Program ini diharapkan dapat membantu pelaku usaha muda dalam mengembangkan bisnis mereka, menciptakan lapangan kerja baru, serta meningkatkan perekonomian daerah.
Dengan adanya pendampingan dan bantuan yang terstruktur, pelaku usaha khususnya bagi pemuda di Kukar diharapkan semakin mandiri dan berdaya saing di pasar yang lebih luas. (Adv/fk)
