DIALOGIS.CO – Upaya Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) untuk memperkuat tata kelola pemerintahan desa terus berlanjut. Melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), kegiatan fasilitasi tes penyaringan perangkat desa kembali digelar pada Kamis (10/7/2025) di ruang rapat DPMD Kukar.
Sebanyak tujuh desa ikut dalam proses seleksi ini, yakni Desa Bukit Lanyang, Perdana, Kelekat, Long Beleh Haloq, Semayang, Lung Anai, dan Kota Bangun III. Kegiatan tersebut menjadi bukti nyata komitmen DPMD Kukar dalam menjaga keberlanjutan pelayanan publik di tingkat desa.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini telah menjadi rutinitas tahunan karena tingginya dinamika pemerintahan desa di Kukar. Ia menjelaskan, pergantian perangkat desa bisa terjadi karena beragam faktor, mulai dari pengunduran diri hingga pemberhentian atas dasar tertentu.
“Penyaringan ini adalah kegiatan rutin. Dinamikanya memang cukup tinggi. Walaupun masa jabatan perangkat desa bisa sampai usia 60 tahun, tapi dalam praktiknya banyak juga yang mengundurkan diri karena alasan pribadi,” tutur Arianto.
Ia menambahkan, DPMD Kukar secara aktif membantu proses seleksi untuk memastikan semua berjalan sesuai prosedur dan regulasi.
Tes tertulis menjadi salah satu tahapan utama yang difasilitasi langsung oleh pihaknya sebagai bentuk komitmen terhadap prinsip transparansi dan objektivitas.
Menurut Arianto, peran DPMD tidak hanya sebatas memfasilitasi, tetapi juga mengawasi agar setiap desa mampu menyeleksi perangkat yang benar-benar layak dan siap melayani masyarakat.
“Kami dari DPMD punya kewajiban memastikan proses rekrutmen perangkat desa berjalan transparan dan akuntabel,” tegasnya.
Arianto juga menekankan pentingnya regenerasi perangkat desa yang kompeten sebagai kunci keberhasilan pembangunan di tingkat lokal.
Dengan sumber daya manusia yang berkualitas, program desa diharapkan dapat berjalan lebih efektif dan tepat sasaran.
“Kami berharap hasil dari penyaringan ini benar-benar menghasilkan perangkat desa yang punya komitmen kuat dalam pelayanan masyarakat. Karena mereka adalah ujung tombak pemerintahan di desa,” pungkasnya. (Adv/fk)
