DIALOGIS.CO – Kutai Kartanegara kembali bersiap menjadi tuan rumah ajang budaya spektakuler. Festival Budaya Nusantara (FKBN) 2025 akan digelar pada 19 hingga 23 Juli mendatang, menghadirkan semarak seni dari berbagai daerah Indonesia sebelum perhelatan East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) tingkat provinsi.
Ajang ini menjadi momentum penting bagi Kukar untuk menegaskan identitasnya sebagai pusat seni dan budaya di Kalimantan Timur. Mengusung semangat pelestarian kearifan lokal, FKBN tahun ini tetap mengusung tema besar Nusantara tanpa penampilan dari luar negeri, namun dengan kekayaan konten yang tak kalah memikat.
“Kita tetap fokus pada potensi dalam negeri. Tahun ini, kita bekerja sama lagi dengan SIOB sebagai kurator untuk menghadirkan talenta kesenian dari berbagai provinsi,” ujar Plt Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata Kukar, Awang Ivan Ahmad, Jumat (11/4/2025).
Menurut Ivan, penyelenggaraan FKBN 2025 menjadi pembuka rangkaian sebelum EBIFF sekaligus ruang aktualisasi bagi para seniman, baik dari Kukar sendiri maupun provinsi lain. Ia menambahkan, walau tahun ini masih berskala nasional, tak menutup kemungkinan tahun depan konsep internasional kembali dihadirkan.
“Kita sedang menyiapkan bahan presentasi untuk konsep 2026. Apakah akan tetap memakai nama TIFAF atau membuat brand baru, semua masih dalam pembahasan. Tentunya kita akan menyesuaikan dengan arah kebijakan kepala daerah terpilih nanti,” ungkapnya.
Ivan juga mengingatkan kesuksesan masa lalu saat Kukar menyabet penghargaan seni pertunjukan terbaik di luar Pulau Jawa pada 2019 berkat gelaran TIFAF. Menurutnya, pendekatan strategis semacam itu terbukti efektif dalam memperkenalkan Kukar ke dunia internasional.
“Kalau kita pameran ke luar negeri, biayanya besar. Tapi kalau kita undang seniman mancanegara ke Kukar, mereka justru datang dengan biaya sendiri dan ikut mempromosikan kita lewat media sosial mereka. Itu jadi promosi yang sangat efektif,” ujarnya.
Walau tahun ini tak ada delegasi luar negeri, panitia tetap mengedepankan keberagaman dengan menjamin seluruh kecamatan di Kukar mendapat kesempatan tampil. Penampilan lokal pun menjadi kekuatan utama FKBN.
“Kami ingin penampilan dari tiap kecamatan menjadi daya tarik tersendiri. Mereka adalah wajah seni Kukar yang harus terus ditampilkan dan diapresiasi,” tegas Ivan.
Dengan persiapan yang matang dan semangat kolaborasi antar daerah, FKBN 2025 diharapkan menjadi lebih dari sekadar festival tahunan—namun menjadi tonggak promosi budaya Kukar yang konsisten, membumi, dan menginspirasi. (Adv/fk)