DIALOGIS.CO – Desa Kedang Ipil di Kecamatan Kota Bangun Darat kembali bersiap menggelar salah satu perayaan budaya paling khas di Kutai Kartanegara yaitu Festival Nutuk Beham. Acara ini dijadwalkan berlangsung pada 9 hingga 11 atau 12 Mei 2025 di Balai Adat Kedang Ipil, pusat kegiatan budaya masyarakat lokal.
Camat Kota Bangun Darat, Julkifli, menyebutkan bahwa seluruh tahapan persiapan telah berjalan dengan baik. “Panen raya tahun ini lebih cepat dari sebelumnya. Karena Nutuk Beham idealnya digelar satu bulan setelah panen, maka waktunya sangat tepat,” ujarnya, Rabu (30/3/2025).
Festival Nutuk Beham bukan sekadar seremoni tahunan. Ini adalah ritual sakral dan ungkapan syukur masyarakat adat atas hasil panen padi ketan, yang telah diwariskan secara turun-temurun. Meski skalanya tidak sebesar Erau, makna budaya dan spiritual yang terkandung di dalamnya begitu dalam, khususnya bagi warga Kedang Ipil yang selama ini dikenal sebagai desa budaya.
Dalam proses persiapan, perhatian besar juga diberikan pada aspek infrastruktur. Julkifli menegaskan bahwa akses dan fasilitas dasar menjadi perhatian utama.
“Budaya dan pariwisata tak bisa dilepaskan dari kesiapan infrastruktur, apalagi soal akses jalan saat cuaca buruk,” katanya.
Lebih dari sekadar ritual, Festival Nutuk Beham juga menjadi simbol kebersamaan dan keterlibatan masyarakat adat.
“Pelestarian budaya hanya akan berhasil jika masyarakat hukum adat turut aktif. Pemerintah hanya sebagai fasilitator,” lanjut Julkifli.
Menyadari pentingnya adaptasi dengan zaman, promosi budaya kini juga diarahkan pada platform digital. Media sosial dimanfaatkan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Kedang Ipil ke khalayak yang lebih luas. Hal ini sekaligus diharapkan berdampak pada penguatan ekonomi lokal melalui sektor wisata budaya.
Sementara itu, Plt Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata Kukar, Awang Ivan Ahmad, menegaskan bahwa Festival Nutuk Beham sudah masuk dalam kalender budaya tahunan daerah. “Festival ini adalah bentuk syukur atas panen, sekaligus harapan untuk keberhasilan panen berikutnya. Ini bagian dari upaya kita merawat budaya Kutai Adat Lawas,” jelasnya.
Untuk tahun ini, festival sepenuhnya digerakkan oleh panitia lokal dengan pendanaan mandiri. Dinas Pariwisata Kukar tetap hadir mendukung, terutama dalam hal dokumentasi dan produksi video teaser promosi.
Panitia juga membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya bagi para pelaku seni. Festival Nutuk Beham 2025 akan menjadi panggung inklusif bagi siapa saja yang ingin menampilkan seni dan budaya mereka, dari musik tradisional hingga pertunjukan adat.
Dengan semangat gotong royong dan nilai kearifan lokal yang dijaga kuat, Festival Nutuk Beham bukan hanya selebrasi panen, tetapi juga momentum memperkuat jati diri budaya dan membuka potensi desa sebagai destinasi wisata budaya unggulan di Kutai Kartanegara. (Adv/fk)