DIALOGIS.CO – Kebakaran yang melanda salah satu ruang di Hotel Atlet Samarinda pada Rabu (18/6) mengundang perhatian serius dari legislatif. Aset milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) itu dinilai kurang mendapatkan perawatan yang layak, hingga akhirnya menimbulkan insiden yang meresahkan.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono, menegaskan bahwa peristiwa ini merupakan sinyal kuat adanya kelalaian dalam pengelolaan aset daerah. Menurutnya, aset yang dibangun menggunakan dana publik semestinya dikelola secara profesional dan berkelanjutan.
“Gedung ini dibangun dari uang rakyat. Ketika terjadi kebakaran, itu jadi cerminan bahwa perawatannya kemungkinan besar diabaikan,” tegas Sapto.
Ia menekankan bahwa pendekatan terhadap pengelolaan aset tidak bisa hanya reaktif. Menunggu insiden baru melakukan perbaikan adalah pola pikir lama yang harus ditinggalkan.
“Perlu ada sistem perawatan berkala yang benar-benar dijalankan. Idealnya, minimal tiga bulan sekali dilakukan pengecekan teknis secara menyeluruh,” ujarnya.
Sapto mengusulkan agar Pemprov mengalokasikan anggaran khusus untuk pemeliharaan rutin aset strategis seperti Hotel Atlet. Hal ini dinilai penting agar aset tersebut tetap fungsional dan aman digunakan oleh masyarakat maupun tamu dari luar daerah.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya audit teknis yang konsisten. Menurutnya, langkah preventif seperti itu dapat menekan risiko kerugian yang lebih besar, baik dari segi anggaran maupun keselamatan jiwa.
“Kita sering lupa bahwa kelalaian teknis sekecil apapun bisa berdampak besar. Ini bukan soal kerugian material semata, tapi keselamatan publik juga jadi taruhan,” tandasnya.
Terkait penyebab kebakaran, Sapto meminta masyarakat untuk menahan diri dan menunggu hasil investigasi resmi dari pihak berwenang. Ia mewanti-wanti agar tidak muncul spekulasi liar yang justru memperkeruh suasana.
“Biar aparat bekerja dulu. Kita semua tentu berharap penyebabnya bisa segera diungkap secara terang,” tutupnya.
Ia pun menegaskan kembali bahwa Hotel Atlet bukan sekadar fasilitas umum, melainkan juga simbol kesiapan Kaltim dalam menyambut kegiatan skala nasional. Oleh karena itu, menurutnya, semua sistem pendukung termasuk aspek keselamatan harus berada pada standar tertinggi. (Adv/Ina)