Kadisdikbud Kukar, Tauhid Aprilian Noor
Kadisdikbud Kukar, Tauhid Aprilian Noor

Inovasi Disdikbud Kukar Dalam Pelestarian Budaya

DIALOGIS.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) berinovasi dalam merevitalisasi bahasa daerah untuk memperkuat identitas dan pelestarian budaya.

Kepala Disdikbud Kukar, Tauhid Aprilian Noor, mengungkapkan Bahasa Kutai masuk ke dalam muatan lokal di satuan pendidikan dibawah naungan Kabupaten Kutai Kartanegara.

“Kita sudah buatkan kurikulumnya dan itu sudah ditetapkan sebagai muatan lokal Bahasa Kutai di semua sekolah-sekolah, jadi kita menerapkan itu,” ucapnya ketika diwawancarai oleh awak media di Stadion Rondong Demang Tenggarong, Sabtu (4/5/2024) pagi.

Selain itu, dia mengungkapkan, untuk terus dapat melestarikan budaya yang ada di Kukar, pemerintah telah melakukan berbagai tindakan salah satunya yaitu, setiap hari kamis semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Kukar menggunakan pakaian miskat, yaitu pakaian adat Kutai.

“Kita tengah berbincang dengan Bupati Kukar, mungkin nanti kita akan tambah satu lagi, jadi dalam seminggu itu ada dua pakaian Kutai yang akan kita kenakan, yaitu Baju Cina,” ungkapnya.

Dia juga menerangkan, akan ditentukan satu sampai dua hari, khusus untuk penggunaan Bahasa Kutai yang berlaku di semua sekolah.

“Jadi nanti rapat, misalkan ada pertemuan atau kegiatan lainnya wajib menggunakan Bahasa Kutai,” terangnya.

Lebih lanjut, Dia juga menjelaskan, terdapat aturan khusus yang telah di buat untuk bahasa daerah diwilayah Kukar, yaitu Bahasa Kutai.

“Bahasa lain tetap juga dibina oleh kita, tapi secara regulasi untuk wilayah Kukar, bahasa yang menjadi Bahasa Ibu adalah Bahasa Kutai,” jelasnya.

Dia juga mengungkapkan, di setiap daerah Indonesia, diminta juga untuk mewajibkan bahasa daerah di wilayahnya, karena sebagai bentuk keanekaragaman bangsa.

“Maka rawatlah bahasa itu sebagai bentuk jati diri sebuah daerah, kalau bahasa sudah tenggelam di wilayah kita, kita khawatir kita kehilangan jati diri sendiri,” ungkapnya

Dia berharap kesenian, budaya-budaya dan bahasa agar tetap di lestarikan dan di jaga.

“Harapan kita dengan adanya bahasa, seni dan budaya yang sudah kita kuatkan seperti ini, walaupun Ibu Kota Negara bersebelahan dengan kita, karena kita mempunya kekuatan, ciri khas, dan identitas bahasa yang selalu kita gunakan, termasuk pakaian dan budaya kita, kita mampu bertahan dan bersaing” Pungkasnya. (Adv/fk)

5558015364031046774-min

#Trending Artikel

Terpopuler

banner-iklan-sidebar-300x300-1

Latest Post