Sekretaris Komisi I DPRD Kaltim, Salehuddin.
Sekretaris Komisi I DPRD Kaltim, Salehuddin.

Kukar Tertinggi AKI di Kaltim, Salehuddin Soroti Minimnya Edukasi dan Koordinasi Layanan Kesehatan

DIALOGIS.CO – Angka kematian ibu (AKI) di Kalimantan Timur kembali menjadi sorotan usai Dinas Kesehatan Provinsi merilis data terbaru per Mei 2025. Tercatat 26 kasus kematian ibu, dengan Kutai Kartanegara (Kukar) dan Samarinda menjadi dua daerah penyumbang tertinggi, masing-masing mencatat enam kasus.

Fenomena ini mengundang keprihatinan dari Sekretaris Komisi I DPRD Kaltim, Salehuddin. Ia menilai, tingginya AKI di Kukar tidak semata karena persoalan fasilitas, melainkan lemahnya edukasi kesehatan dan minimnya jangkauan layanan di wilayah terpencil.

“Wilayah Kukar itu luas dan jumlah penduduknya besar. Tapi kalau kasus kematian ibu masih tinggi, ini jelas menunjukkan ada celah besar dalam sistem edukasi dan layanan kesehatan,” ujarnya.

Salehuddin mengungkapkan, keberadaan tenaga medis seperti bidan dan perawat memang telah tersedia di sebagian besar desa. Namun, masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya percaya dan mengakses layanan tersebut. Ia mencontohkan kasus di Muara Kaman, di mana seorang ibu melahirkan tanpa didampingi tenaga medis resmi meskipun sudah tersedia.

“Akibatnya, terjadi keguguran bahkan kematian ibu. Ini bukan soal akses saja, tapi juga persoalan kepercayaan dan pengetahuan masyarakat. Kasus seperti ini tidak bisa dianggap biasa,” tegasnya.

Politisi asal Kukar itu juga menyoroti lemahnya koordinasi antara Dinas Kesehatan tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Menurutnya, selama ini koordinasi hanya bersifat administratif seperti pelaporan dan pendataan, tanpa disertai strategi terintegrasi yang mampu menjangkau lapisan masyarakat paling bawah.

“Koordinasi ini jangan hanya soal kertas dan laporan. Harus ada langkah konkret menyentuh masyarakat, khususnya di desa dan kawasan pinggiran,” tegasnya.

Untuk itu, ia mendesak agar dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap pendekatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, terutama dalam konteks penyuluhan dan pendampingan langsung di masyarakat. Ia juga meminta Pemprov Kaltim memperkuat sinergi lintas sektor untuk memperkecil angka AKI, termasuk menggandeng tokoh masyarakat dan lembaga keagamaan dalam program edukasi kesehatan.

“Kematian ibu melahirkan bukan hanya soal medis. Ini persoalan sistem sosial dan budaya juga. Kalau ingin angka ini turun, maka semua pihak harus bergerak bersama, tidak bisa jalan sendiri-sendiri,” tutup Salehuddin. (Adv/Ina)

5558015364031046774-min

#Trending Artikel

Terpopuler

banner-iklan-sidebar-300x300-1

Latest Post